BOGORDAILY – Putri sulung Bupati Bogor, Nadia Hasna Humaira, ikut aktif dalam diskusi, yang dilaksanakan oleh Yayasan Visi Nusantara Maju (Vinus Foundation) dengan tema ‘Pemilu dan Partisipasi Pemilih Milenial‘.
ADVERTISEMENT
Diskusi melalui aplikasi Zoom Meeting itupun, turut diikuti oleh Kepala Kesbangpol Kabupaten Bogor, Enday Zarkasih, Ketua KPUD Kabupaten Bogor, Ummi Wahyuni, Aktivis Mahasiswa, Nadia Hasna Humaira, yang turut dipandu oleh Riyanto, yang merupakan Ketua KNPI Kecamatan Leuwiliang.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Bogor, Enday Zarkasih, dalam diskusi itu mengatakan, pihaknya sudah menjalankan beberapa program agar masyarakat bisa melek terhadap politik.
ADVERTISEMENT
“Kesbangpol Kabupaten Bogor sudah menjalankan beberapa program penguatan melek politik kepada para milenial,” katanya, Selasa (5/5/2020).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPUD Kabupaten Bogor, Ummi Wahyuni, juga menyampaikan, jumlah kuantitas milenial di Bogor sampai saat ini sudah mencapai 42 persen.
“Potensi milenial dalam berkontribusi, pada penguatan demokrasi substansial sangat besar,” jelasnya.
Sementara itu, dari sudut pandang milenial, putri sulung bupati Bogor, Nadia menuturkan, bahwa peran pemuda sangat penting dalam hal berpolitik.
Tahun 2012, di Malaysia masih tidak membolehkan partisipasi mahasiwa. Namun, sekarang sudah dibolehkan oleh Pemerintah Malaysia.
“Masih banyak generasi muda di sini (Malaysia.red) yang masih belum peduli terhadap politik. Padahal itu sangat penting,” tuturnya.
Menurutnya, di Kabupaten Bogor milenial masih tergerus oleh arus sosial media, untuk menentukan pilihan juga pengaruh keluarga atau orang terdekatnya. Hal ini sependapat dengan yang disampaikan Azka selaku peserta diskusi.
“Isu ras dan beberapa kasus di Malaysia juga menjadi penyebab ketidakpedulian milenial terhadap politik,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Bogor, Irvan Firmansyah, memberikan tambahan informasi. Bahwa, peran milenial dalam mengawal Pemilu sangat diperlukan, mengingat Bawaslu Kabupaten Bogor masih memiliki keterbatasan.
“Mulai sekarang Bawaslu Kabupaten Bogor akan membuat konsep pengawasan untuk para milenial,” kata Irvan.
Di akhir diskusi, Direktur Deep Indonesia, Yusfitriadi, menegaskan. Bahwa, diskusi ini sangat menarik dan akan lebih baik ketika semua, baik itu penyelenggara pemilu maupun partisipan.
“Pemilu berkualitas hanya akan tercapai oleh pemilih yang cerdas, dan kecerdasan akan lahir karena adanya pendidikan,” tegasnya. (Andi).