Monday, 25 November 2024
HomeKota BogorIni Soal Kebijakan Bayar SPP Sekolah versi Kadisdik Kota Bogor

Ini Soal Kebijakan Bayar SPP Sekolah versi Kadisdik Kota Bogor

BOGOR DAILY-Dinas Pendidikan Kota Bogor meminta orang tua dan pihak sekolah menjalin komunikasi soal pembayaran SPP di tengah COVID-19. Sebab tidak bisa dipungkiri saat ini sekolah juga sedang membutuhkan dukungan dari orang tua murid untuk operasional sekolah.

“Sekolah memang sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat, terutama untuk honor guru di sekolah swasta. Kalau sekolah negeri tidak ada masalah,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin dalam keterangan tertulis, Jumat (1/5/2020).

“Di swasta ini kan honor guru dari sekolah, di antaranya dari iuran siswa (SPP) sehingga sekolah sangat terbantu untuk membayar honor guru jika keuangan dari orang tua murid itu masuk,” sambungnya.

Usai melakukan audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di Balaikota, Kamis (30/4/2020), Fahrudin mengatakan kondisi pandemi seperti yang saat ini terjadi membuat sejumlah orang tua murid mengaku sama-sama sedang merasa kesulitan.

“Untuk itu, tinggal dijalin komunikasi saja antara orang tua dengan sekolah. Sekolah pastinya paham dengan kondisi orang tua. Dan orang tua juga supaya paham juga dengan kondisi sekolah,” terangnya.

“Memang diperlukan sikap gotong royong, keterbukaan, dan kerja sama saat seperti ini. Untuk orang tua yang mampu segera bantu sekolah untuk mengatasi operasionalnya. Untuk yang tidak mampu jangan khawatir. Jangan terlalu jadi beban,” imbuhnya.

Kata Fahrudin, pihaknya hanya mengimbau agar sekolah-sekolah paham dengan kondisi masyarakat. Tetapi masyarakat juga harus paham kondisi sekolah, bahwa sekolah memerlukan operasional, sehingga keduanya perlu komunikasi.

Di tengah kondisi yang serba tidak menentu, Fahrudin juga menyatakan bahwa sampai saat ini pihaknya belum bisa memastikan kapan situasi ini akan normal.

“Yang sekarang itu (siswa) akan masuk kembali pada 29 Mei 2020. Sampai habis libur Idul Fitri. Tapi jika melihat tren dan perkembangan COVID-19 sepertinya akan diperpanjang lagi nanti sampai pada kenaikan kelas sekitar akhir Juni. Nanti kita arahan dari pemerintah seperti apa,” tandasnya.

Ia menjelaskan kalau melihat atau dari pengalaman negara-negara lain, dinas pendidikan harus mempersiapkan metode belajar jarak jauh tidak hanya sampai kenaikan kelas saja.

“Tapi harus sampai melebihi itu. Kita sedang mempersiapkan pembelajaran jarak jauh untuk tahun pelajaran baru sesuai juga dengan hal yang sedang dipersiapkan oleh kementerian. Nanti kita akan manfaatkan TV lokal, radio lokal agar pembelajaran jarak jauh lebih efektif,” terang dia.

Menurutnya, sejauh ini pembelajaran jarak diutamakan kepada peningkatan kecakapan hidup atau life skill di tengah keluarga menghadapi pandemi COVID-19. Para guru memanfaatkan aplikasi video conference seperti Zoom maupun Google Meeting serta WhatsApp Group.

“Lalu terkait pembiasaan beribadah di bulan suci Ramadhan. Jadi konten-konten itu, pola hidup sehat, kerja sama di keluarga dan banyak pelajaran yang bisa kita ambil dengan COVID-19 ini,” ujarnya.

“Teknologi juga sangat luar biasa. Selain keimanan yang harus kita tingkatkan, penguasaan teknologi juga agar kita tetap bisa belajar sesuai dengan harapan kurikulum, minimal tidak terlalu jauh dengan harapan kurikulum. Tentunya ilmu, iman, termasuk teknologi menjadi salah satu pelajaran untuk kita bahwa pendidikan itu jangan lepas dari situ,” pungkasnya

SUMBER: Detik.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here