BOGOR DAILY – Presiden RI Joko Widodo menyerahkan langsung bantuan sosial (Bansos), kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19) yang disalurkan melalui PT Pos di Kota Bogor.
Dari bantuan itu nantinya, masing-masing kepala keluarga (KK) akan menerima bantuan sebesar Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan.
Presiden Jokowi mengatakan, proses pemberian bantuan tunai berjalan dengan baik. Pasalnya, warga tertib dan menjalankan protokol kesehatan.
“Pagi hari ini saya ingin memastikan, mengecek pembagian bantuan sosial tunai pada masyarakat. Â Saya lihat tadi berjalan dengan baik, antrean bagus dengan jaga jarak yang baik, semua pakai masker. Sebelum uang diberi pun juga tangan dibersihkan dengan hand sanitizer,” katanya kepada wartawan.
Pada kesempatan itu juga, Jokowi menyebutkan, bantuan sosial dari pemerintah sangat beragam. Selain bantuan tunai ada juga Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, BLT dana desa, hingga Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Jadi, kita harap bisa menjangkau 55 persen dari total penduduk kita. Baik itu yang kurang mampu maupun yang terkena dampak Covid-19,” tuturnya.
Ia berharap, penyaluran bansos ini bisa menguatkan, memperkuat daya beli masyarakat, hingga nanti konsumsi domestik menjadi normal kembali.
“Itu yang kita harap,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Sosial RI, Juliari Batubara, menjelaskan, penyerahan BLT akan berlangsung secara bertahap sebanyak dua kali hingga sebelum Idul Fitri.
“Kami harap sebelum Idul Fitri masyarakat atau sebagian besar penerima bansos sudah terima dua kali bansos. Setelah Idul Fitri tinggal sekali lagi,” katanya.
Mensos juga menyebutkan, penyerahan bansos tunai dan pangan ini bisa berbeda tingkat kesulitannya di masing-masing daerah. Untuk wilayah Bogor yang hari ini disalurkan fasilitasnya sudah lebih memadai.
“Kota bogor lebih mudah fasilitasnya, lebih mudah. Tapi daerah lain yang medannya lebih berat mungkin baru satu tahap,” jelasnya.
Sementara, Wali Kota Bogor, Bima Arya, menyebutkan, di Kota Bogor saat ini ada 159.162 KK yang terdata menerima bantuan baik DTKS maupun Non DTKS. Untuk total khusus Non DTKS sejumlah 23.000 KK, sisanya dibantu dari pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Barat.
“Saat ini warga bisa mengakses di aplikasi Salur (Sistem Aduan Layanan Bantuan untuk Rakyat) salur.kotabogor.go.id untuk mengecek apakah termasuk datanya atau tidak sebagai penerima bansos. Melalui NIK disitu akan terlihat. Warga bisa tahu juga progres serapan dari semua skema bantuan persentasenya,” singkatnya. (Andi).