BOGORDAILY.net – Bagaimana kelanjutan kasus aksi perlawanan yang nyaris berujung perkelahian antara Habib Umar Assegaf yang videonya viral di media sosial??
Ya, dalam sebuah video viral itu, pria bergamis putih yang terlibat cekcok dengan sejumlah petugas di bahu jalan Pos Check Point Exit Tol Satelit, Surabaya, menjadi viral di media sosial.
Ia tiba-tiba mengamuk dan mengomel ke para petugas di sana.
Diduga, ia tidak terima laju mobilnya yang melanggar aturan PSBB, dihentikan petugas.
Setelah cekcok, kemudian berubah menjadi saling dorong.
Ada petugas yang emosi, kemudian memukul dan menendang pria itu.
Pria itu pun tak mau kalah, terus mendorong petugas yang meningatkannya.
Pria berjubah putih itu belakangan diketahui bernama Habib Umar Abdullah Assegaf, warga Bangil, Pasuruan, Jatim.
Habib Umar Abdullah Assegaf, adalah pengasuh sebuah pondok pesantren di Bangil, Pasuruan.
Nah, setelah video itu viral, Habib Umar pun terancam terjerat masalah hukum.
Dilansir Antara, setelah peristiwa itu, petugas gabungan melaporkan Habib Umar ke kepolisian.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan adanya laporan dari petugas gabungan yang terdiri dari Satlantas Polrestabes, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Surabaya tersebut.
“Setelah menerima pelaporan, Polda Jatim langsung melakukan pendalaman,” kata perwira dengan tiga melati emas tersebut.
Truno menjelaskan, langkah pertama ialah mengidentifikasi nomor polisi kendaraan terhadap kepemilikan. Dari hasil identifikasi tersebut diketahui mobil itu milik warga Bangil, Pasuruan, bernama Umar Abdullah Assegaf.
“Nanti kami sampaikan setelah proses penyidikan, didasari laporan polisi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Truno mengatakan, salah satu upaya pendalaman ialah menyidik terlebih dahulu para pelapor yang terdiri dari petugas gabungan di tempat kejadian perkara (TKP).
“Kita akan mengambil keterangan terhadap petugas yang terlibat di dalam video tersebut, ada Dishub, Satpol PP, kepolisian. Ini terkait kesaksian dan fakta,” ucapnya.
Trunoyudo juga mengatakan pihaknya masih terus menyelidiki peristiwa itu.
Salah satu penyelidikan dilakukan lewat menguji keotentikan rekaman video yang terlanjur beredar luas di jagad media sosial.
Apakah video yang terlanjur beredar luas di media sosial sesuai dengan fakta sosial yang ada atau terdapat aspek rekayasa media atau editing dalam rekaman video berdurasi tak lebih dari tiga menit itu.
“Terkait video kami akan melakukan digital forensik. Artinya apakah video tersebut sesuai dengan fakta yang ada di lapangan, dan tidak ada editan, sehingga Ini sah,” ujarnya di Mapolda Jatim, Kamis (21/5/2020).
Tak cuma itu, ungkap Trunoyudo, pihaknya juga akan menggali keterangan terhadap para saksi, mulai dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Linmas dan institusi jajaran samping lainnya, yang melihat insiden tersebut sekira pukul 16.45 WIB, Rabu (20/5/2020) kemarin.
Guna memastikan kesesuaian antara hasil digital forensik terhadap keterangan saksi mata yang ada di lokasi.
“Ini terkait kesaksian sesuai dengan fakta yang ada di video,” jelasnya.
Trunoyudo juga menambahkan, pihaknya akan memeriksa kebenaran kepemilikan mobil Toyota Camry bernopol N-1-B yang ditumpangi oleh pria berjubah itu, untuk mengidentifikasi kepemilikan asli mobil tersebut.
“Kami melakukan pengecekan identifikasi nomor polisi (nopol) kendaraan terhadap kepemilikan,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, insiden tersebut terjadi sekira pukul 16.45 WIB. Saat itu, petugas sedang melakukan razia kendaraan jenis mobil yang hendak melintas di depan Pos Check Point Exit Tol Satelit.
Tibalah sebuah mobil jenis sedan warna hitam yang diketahui Toyota Camry bernopol N-1-B.
Saat dilakukan pemeriksaan ternyata di dalam mobil tersebut melanggar sejumlah aturan PSBB pada aspek moda transportasi.
Pertama. petugas mendapati, adanya penumpang yang tak mengenakan masker.
Kedua. Muatan penumpang melebihi kapasitas yang telah diatur dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ternyata, saat para petugas hendak memberikan pemahaman terhadap pengemudi mobil tersebut.
Tak disangka, pria berjubah putih itu keluar dari mobil, lantas menghampiri petugas, lalu terlibat cekcok dan sesekali terjadi upaya saling dorong.
Lantaran pria itu terus ngotot dan membantah imbauan petugas. Para petugas memilih alternatif solusi mengimbau pada pengemudi mobil tersebut untuk kembali ke arah asalnya, Pasuruan. (*)