Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaNProsyar Bahtera Solusi Dikala Krisis

NProsyar Bahtera Solusi Dikala Krisis

Bogor Daily – Adakah Keuntungan di balik Rencana Pemerintah mencetak Uang 600 Triliun ???

Di wilayah berbeda, juga menawarkan Proyek Grand Al Ihsan Premiere untuk Anda

Hangat berita tentang rencana pemerintah mencetak uang sebesar 600 triliun yang sudah di rekomendasikan Badan Anggaran DPR memunculkan polemik ditengah masyarakat. Rencananya uang tersebut akan digunanakan untuk pembiayaan penanggulangan wabah penyakit Covid 19. Langkah ini diambil karena Pemerintah sedang terdesak dan tidak mempunyai dana yang cukup untuk membiayai penanganan wabah Covid 19.

Sri Mulyani sebagai menteri keuangan sangat menyadari dampak yang ditimbulkan dari pencetakan uang tersebut, beliau menyadari bahwa langkah tersebut akan menyebabkan ancaman inflasi yang dalam terhadap perekonomian Indonesia.

Dan banyak pakar ekonomi juga mengingatkan bahwa pencetakan uang tanpa adanya kajian menyeluruh akan membahayakan perekonomian terutama sektor riil yang biasa dijadikan acuan dalam pertumbuhan ekonomi. Para pakar mengingatkan bahwa pencetakan uang yang banyak tanpa disertai *underlying asset* yang cukup akan sangat berbahaya dan bisa menimbulkan inflasi yang tinggi. *Underlying asset* adalah jaminan berupa barang, biasanya diperlukan dalam penerbitan sukuk, dimana pemerintah akan menjaminkan assetnya berupa barang milik negara atau BMN agar tidak terjadi transakasi *money for money* yang mengindikasikan riba.

Hal ini tentu saja akan menimbulkan *spread effect* terhadap sektor riil. Sektor industri misalnya, mereka akan mengurangi produksi karena mahalnya biaya bahan baku. Dampaknya maka *supply* barang di masyarakat menjadi berkurang sehingga harga barang di pasar menjadi melambung.

Disisi lain uang beredar di masyarakat dalam jumlah yang banyak, yang mana hal inilah yang akan menjadi pemicu inflasi. Kita tahu tentunya kondisi ekonomi Indonesia bahkan global berada dalam ancaman resesi sehingga apabila terjadi inflasi yang tinggi akan berbahaya, ancaman PHK masal dan penurunan nilai uang ada di depan mata.

Mari kita tengok ke Zimbabwe, negara yang pernah mengalami pencetakan uang yang terus menerus dan akhirnya mengalami inflasi sampai 231 juta persen. Saat itu pemerintah yang berkuasa di bawah pimpinan Robert Mugabe sedang menghadapi pemilu presiden, guna membiayai pemilu tersebut maka dicetaklah uang secara terus menerus yang mengakibatkan inflasi yang maha tinggi. Akhirnya pada saat itu dilakukan *redenominasi* uang atau penurunan nilai mata uang dari 10 milyar dolar Zimbabwe menjadi 1 dolar Zimbabwe artinya terjadi pemotongan 10 angka nol.

“Saya tidak dapat membayangkan bila hal ini terjadi dalam sejarah perekonomian Indonesia, tentu adalah mimpi buruk yang tidak ingin kita alami.” ungkap Mulyadi, Sales dan Marketing Manager .

*Adakah peluang dalam keadaan ini ?*

Bagi para investor ancaman redenominasi adalah mimpi buruk, setidaknya bagi mereka yang terbiasa menyimpan *asset* likuidnya dalam bentuk deposito misalnya. Simpanan yang besar akan menjadi tidak berarti ketika redenominasi dilakukan.

Hal ini tentu saja akan membuat para investor memutar otak untuk mengamankan *assetnya*. Salah satu yang sangat memungkinkan adalah di sektor properti. Sudah menjadi rahasia umum bahwa sektor properti seperti rumah dan tanah adalah salah satu sektor yang sudah teruji dari masa ke masa dan terbukti *resisten* menghadapi berbagai situasi ekonomi. Sektor ini In Syaa Allah adalah sektor yang aman, ketika investor mempunyai *asset* properti maka dia menjadi tenang walaupun situasi ekonomi sedang resesi sekalipun. Ketika keadaan sudah kembali normal, maka properti tersebut bisa dijual dengan nilai yang tidak turun mengikuti kondisi ekonomi yang terjadi.

Mulyadi kembali menerangkan bahwa tentu saja properti yang harus dimiliki adalah properti yang jelas dan aman secara legalitas, yang memungkinkan adalah segera membeli rumah *ready stock* atau dalam bentuk kavling tanah.

“In Syaa Allah salah satu pengembang yang sedang berkembang bisa menjadi solusinya, karena setiap proyeknya Alhamdulillah selalu di rencanakan dengan matang.” papar Mulyadi.

Misalnya dengan akuisisi lahan 100 persen, bahkan dengan berinvestasi di proyek-proyek In Syaa Allah akan aman dunia akhirat, karena setiap transaksinya dilakukan secara syar'i yang menghindari *riba*.

Bagi Anda yang ingin memgetahui lebih jauh proyek-proyek N Prosyar bisa berkunjung ke situs officialnya di www.nprosyar.com dan proyek terbarunya adalah Gran Al Ihsan Premiere di Kota Bekasi www.grandalihsanpremiere.co.id.

“Alhamdulillah proyek-proyek kami di tersebar di wilayah Tangerang, Depok, Bogor dan Bekasi.” pungkasnya.

(Red-BDN).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here