Friday, 26 April 2024
HomeBeritaPenanggulangan Corona Indonesia Diklaim Terburuk di Asia Tenggara, ini Alasannya

Penanggulangan Corona Indonesia Diklaim Terburuk di Asia Tenggara, ini Alasannya

BOGORDAILY – Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J Rachbini, menilai kebijakan penanganan penyebaran Virus Corona di Indonesia merupakan yang terburuk se-Asia Tenggara. Hal tersebut salah satunya terlihat dari penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang setengah hati.

“Kebijakan PSBB sudah sejak awal sangat setengah hati dan hasilnya sangat jauh dari sukses. Data hasil PSBB dan kebijakan pandemi Covid-19 di Indonesia paling tidak sukses atau bahkan buruk dibandingkan dengan tingkat kesuksesan negara-negara tetangga di ASEAN,” ujar Didik di Jakarta, Rabu (20/5).

Potensi kegagalan suatu kebijakan publik, kata Didik, sudah terjadi di awal ketika komunikasi seperti ini bukan hanya tidak baik atau buruk tetapi bahkan salah kaprah sehingga kebijakan tidak efektif. Hasil dari kebijakan tersebut terlihat pada saat ini di mana terjadi kebingungan publik di tengah simpang siur kebijakan yang tidak konsisten.

“Presiden harus berhati-hati dan bertanggung jawab terhadap pelonggaran dan wacana pelonggaran yang sudah salah kaprah dan ditanggapi terserah saja oleh publik dan masyarakat luas,” jelasnya.

Pemerintah Menjadi Bagian dari Masalah

bagian dari masalah

Dia melanjutkan, baru wacana pelonggaran PSBB saja sudah semakin tidak tertib dan dilanggar secara massal di berbagai kota di Indonesia tanpa bisa diatur secara tertib oleh pemerintah. Keadaan ini terjadi karena pemerintah menjadi masalah kedua setelah masalah Covid-19 itu endiri. Pemerintah tidak menjadi bagian dari solusi, tetapi masuk ke dalam menjadi bagian dari masalah.

“Peringatan yang harus disampaikan di sini bahwa pelonggaran dan wacana pelonggaran yang tidak berhati-hati tanpa pertimbangan data yang cermat sama dengan masuk ke dalam jurang mebijakan Herd Immunity. Yang kuat sukses sehat, yang lemah tewas. Ini bisa dianggap sebagai kebijakan pemerintah menjerumuskan rakyatnya ke jurang kematian yang besar jumlahnya,” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here