Saturday, 20 April 2024
HomeBeritaPenerapan New Normal Harus Diikuti dengan Penambahan Armada Transportasi

Penerapan New Normal Harus Diikuti dengan Penambahan Armada Transportasi

BOGORDAILY – Pemerintah tengah mempersiapkan protokol kesehatan bagi masyarakat untuk memulai pola hidup normal gaya baru atau di tengah pandemi Covid-19. Termasuk kesiapan moda transportasi publik.

Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga menyarankan untuk memperbanyak jumlah armada moda transportasi jika rencana diterapkan.

“Untuk bidang transportasi lebih baik, Seluruh armada angkutan umum (KRL, MRT, Transjakarta, angkot) harus dioptimalkan jumlah armadanya, jam keberangkatan diperbanyak, waktu kedatangan yang berdekatan,” ujar Nirwono pada merdeka.com, Selasa (25/5).

Usulan memperbanyak armada transportasi umum bukan tanpa pertimbangan. Semakin banyak armada transportasi, mencegah terjadinya penumpukan. Penumpang bisa menerapkan jaga jarak (physical distancing) saat di dalam maupun tempat keberangkatan (halte atau stasiun).

“Bisa jaga jarak, tidak adanya penumpukan penumpang, dan masyarakat jadi tidak terlambat kerja. Selain itu, wajib untuk seluruh fasilitas dilengkapi tempat cuci tangan dan kawasan wajib menggunakan masker,” katanya.

Bagi masyarakat yang beraktivitas harian, bisa juga menggunakan kendaraan pribadi untuk jarak jauh. Sepeda atau jalan kaki jika jarak dekat.

“Termasuk masyarakat tetap disarankan hanya keluar rumah jika ada keperluan mendesak dan penting saja. Dan Lebih baik tetap mengupayakan pekerjaan sebisa mungkin, dapat dilakukan dari rumah, jika memungkinkan,” tuturnya.

Ojek Online Tetap Fokus Untuk Barang

Nirwono juga menyarankan operasional ojek online tetap dipertahankan hanya pengiriman logistik saja. Jika ingin membuka layanan order penumpang, harus dilakukan secara bertahap.

Untuk diketahui, pemerintah mengeluarkan aturan larangan layanan angkut penumpang bagi ojek online. Pihak aplikator menerapkannya dengan menghapus layanan order penumpang dan hanya membolehkan order logistik.

“Operasional ojek online diterapkan secara bertahap dulu. Untuk sementara tetap fokus di pengiriman logistik (barang dan makanan dulu), kemudian melakukan sosialisasi pengemudi dan penumpang harus wajib pakai masker, motor dan jaket dan helm wajib dibersihkan setiap hari, itu akan jadi budaya baru,” katanya.

Kesiapan MRT

PT MRT atau Moda Raya Terpadu tengah mempersiapkan diri menghadapi fase . Salah satunya sedang menggodok ketentuan baru bagi pengguna MRT nantinya. Untuk ketentuan bagi penumpang di dalam kereta MRT, wajib menjaga jarak fisik. Antara satu kursi penumpang dengan lainnya akan dibatasi.

Meski demikian, jumlah penumpang MRT akan ditambah selama . Jika selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jumlah penumpang MRT sebanyak 60 orang, maka pada fase jumlah penumpang ditambah menjadi 67 atau 68 orang.

Humas PT MRT Muhammad Kamaluddin saat dihubungi merdeka.com mengungkapkan, pihaknya akan menambah jadwal operasional MRT pada jam sibuk selama .

“Sekarang kan frekuensinya 30 menit sekali, mungkin nanti pola operasinya kemungkinan di jam sibuk itu lima menit sekali,” kata Kamaluddin, Selasa (26/5).

Meski demikian, PT MRT belum menentukan secara spesifik rentang waktu jam sibuk. Dia hanya memperkirakan jam sibuk pada pagi mulai sekitar pukul 05.00 WIB. Sementara jam sibuk pada sore hari mulai sekitar pukul 16.00 WIB.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here