Friday, 29 March 2024
HomeBeritaTak Pakai Masker, Pengendara di Perbatasan Bogor-Bekasi Disuruh Putar Balik

Tak Pakai Masker, Pengendara di Perbatasan Bogor-Bekasi Disuruh Putar Balik

BOGOR DAILY – Hendak ke wilayah Bekasi melewati jalur alternatif Kampung Cibedug, Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol, pengendara roda dua dan empat yang tidak menggunakan masker disuruh  putar balik.

Pantauan Bogordaily.net di lokasi, terlihat yang bertugas di Bekasi perbatasan Kabupaten Bogor itu, menjaga ketat para pengendara yang hendak melewati jalur perbatasan itu.

Tidak hanya itu, juga melarang pengendara baik roda dua maupun empat yang hendak mudik melewati jalan tikus menuju Bekasi tersebut.

Sebelumnya, Pemerintah melarang kegiatan mudik sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Korona (Covid-19). Larangan mudik sudah diterapkan pada tanggal 24 April 2020.

Kendati telah dilarang, masih ada sejumlah orang yang tetap nekat mudik dengan memilih jalur alternatif untuk menghindari pemeriksaan .

Yang sangat diherankan, di Jalan alternatif perbatasan Kabupaten Bogor menuju Bekasi itu tidak nampak adanya penjagaan ketat dari anggota yang berjaga di Pos Check Point Desa Sukamanah, Kecamatan Jonggol tersebut.

Padahal, Jalan alternatif di Desa Sukamanah itu merupakan salah satu akses jalan yang bisa menembus Bekasi, Cianjur, Garut dan Bandung. Akan tetapi, di Pos Check Point Polsek Jonggol itu tidak ada satupun anggota yang berjaga.

Salah seorang warga Kampung Cibedug, Desa Sukamanah, Endang (40), mengatakan, setelah diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kabupaten Bogor, hanya anggota dari Bekasi saja yang aktif sampai malam.

Menurutnya, penjagaan di Pos Check Point Polsek Jonggol aktif hanya dari pagi sampai sore hari saja. Sedangkan, pada malam hari tidak ada.

“Paling cuma ada warga doang, itu juga yang jaga keamanan lingkungan di Kampung Cibedug saja,” katanya kepada Bogordaily.net. Sabtu (2/5/2020) malam.

Endang mengungkapkan, semenjak PSBB di Kabupaten Bogor diberlakukan, banyak pengendara roda dua dan empat baik itu berplat B atau D, sering melewati jalur tikus ini.

“Kesini-sini banyak pengendara lewat sini kang, soalnya jalur ini bisa tembus ke Bekasi, Cianjur, Garut dan Bandung, plat no banyak B dan D kesini-sini,” jelasnya.

Dirinyapun merasa khawatir, dengan banyaknya kendaraan yang melewati jalur perbatasan Bekasi ini. Apalagi di kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang.

“Khawatir kang, apalagi adanya Virus Korona ini, takut nyebar ke kita-kita,” tukasnya. (Andi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here