BOGOR DAILY – Sebanyak 20 bus yang diperbantukan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk mengangkut calon penumpang KRL di Stasiun Cilebut dan Bojonggede hanya beroperasi setiap Senin.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Ade Yana kepada wartawan dilokasi Stasiun Bojonggede, Senin (15/6/2020).
“Informasi dari BPTJ bahwa ini akan berlaku setiap hari Senin. Untuk sampai kapannya belum dapat informasi. Kami sudah meminta supaya tidak hanya hari Senin. Tapi juga hari biasa. Khwatir penumpukan terjadi di Stasiun Cilebut dan Bojonggede,” ujarnya.
Menurut Ade Yana, pada hari Senin kali ini jumlah calon penumpang KRL di dua Stasiun itu cukup tertib jika dibandingkan pada Senin lalu (8/6/2020).
“Cukup bagus. Cukup membangu. Tapi memang dominan masyarakat menyukai naik kereta, mungkin karena bebas hambatan,” katanya.
Ditempat yang sama Kasubdit Pengawasan Lalu Lintas dan Angkutan BPTJ, Torang Hutabarat mengatakan, sebanyak 20 bus yang dioperasikan itu merupakan program DKI Jakarta dan BPTJ pusat.
“Dimana untuk Kabupaten Bogor ada 20 bus. 10 di Stasiun Cilebut, 10 di Stasiun Bojonggede, dalam rangka mengantisipasi penumpukan yang terjadi di stasiun. Itu tujuan yang ditentukan oleh BPTJ,” katanya.
Pihaknya juga memastikan akan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam operasional bus berkapasitas 13 penumpang tersebut.
“Kapasitas bus saja yang 20 itu menggunakan protokol kesehatan, satu busnya ada 13. Berarti Stasiun ini (Bojonggede) ada 130 orang dan di Stasiun Cilebut sama 130 orang,” tutupnya. (Andi).