BOGORDAILY.net – Sakit hati, seorang pemuda menyebar foto toples pacarnya sendiri.
Pria itu adalah IA (24) ditangkap oleh polisi setelah melakukan video call dengan pacar.
Pria tersebut merupakan warga Ajibarang, Banyumas.
Ia telah ditangkap Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Banyumas, atas dugaan penyebaran foto-foto telanjang kekasihnya yang dirilis Jumat, (29/5/2020) lalu.
Tersangka yang merupakan masih seorang mahasiswa tersebut terancam dengan hukuman 12 tahun penjara.
Kapolresta Banyumas, Kombespol Whisnu Caraka bersama Kasatreskrim, AKP Berry menuturkan, jika kasus berawal dari panggilan video AA dengan kekasihnya pada 20 Desember 2019 sekira pukul 18.00 WIB.
Sebut saja si mawar ‘bukan nama sebenarnya’ (23) warga Wangon, Banyumas melakukan Videocall dengan tersangka.
Saat itu tersangka meminta korban membuka bajunya, dan dituruti oleh korban.
Namun pada saat telanjang, tersangka secara diam-diam melakukan tangkapan layar (screenshot) terhadap panggilan tersebut tanpa sepengetahuan korban.
Berkas perkara kasus penyebaran foto telanjang Mawar (23) warga Wangon yang dilakukan mantan pacarnya IA (24) warga Ajibarang sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Purwokerto.
“Berkas tahap pertama sudah dilimpahkan ke kejaksaan,” ujar Kasatreskrim Polresta Banyumas, AKP Berry seperti dikutif dari TribunBanyumas.com, Kamis (4/6/2020).
Tersangka akan dijerat Pasal 35 juncto Pasal 29 Undang-undang (UU) Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi atau Pasal 45 ayat (1) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU No 11 Tahun 2008 tentang ITE.
“Tersangka terancam 12 tahun penjara,” tandasnya.
Pihaknya menambahkan jika peristiwa tersebut bermula saat IA yang masih tercatat sebagai mahasiswa ini menjalin hubungan dengan AA (23).
Diketahui bahwa tersangka yang saat itu berpacaran dengan korban melakukan video calldan meminta korban untuk telanjang dan korban menuruti tersangka.
“Kejadiannya pada 20 Desember 2019.
Ternyata tanpa sepengetahuan korban, tersangka men-capture video call tersebut,” tambahnya.
Namun setelah itu, tersangka dan korban putus hubungan.
Karena sesuatu hal tersangka merasa kecewa dan sakit hati, sehingga mencetak foto screenshot video call korban yang dalam kondisi telanjang.
Foto yang sudah dicetak itu kemudian dimasukkan ke dalam amplop dan disebarkan kepada keluarga korban.
Bahkan tersangka juga sempat menyebarkan hasil tangkapan layar video call kepada teman korban melalui facebook. (*)