BOGOR DAILY – Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya akibat pandemi Virus Korona atau Covi-19. Hal tersebut mendapatkan perhatian khusu dari anggota DPRD Prov Jabar, H. Ruhyat Nugraha.
“Hanya dalam tiga bulan, peta ekonomi global berubah secara dramatis. Dari optimisme ke jurang resesi. Hal Ini karena virus korona,” katanya, Senin (15/6/2020).
Menurut H. Nugraha, virus penyebab penyakit Covid-19 itu menyebar ke seluruh pelosok dunia, termasuk Jawa Barat menempati urutan kedua setelah DKI Jakarta dalam hal jumlah terbanyak penyebaran Covid-19.
Dampak yang terjadi di Jawa Barat, pabrik-pabrik membatasi produksi, toko-toko tutup, pelajar dan pekerja kantoran diminta belajar dan bekerja di rumah. Alhasil kata politisi PPP ini, Covid-19 tak hanya menyebabkan masalah kesehatan, melainkan juga perekonomian.
“Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Provinsi Jabar sangat memengaruhi perekonomian khususnya pada sektor perdagangan dan perindustrian. Terjadi penurunan yang sangat drastis semenjak adanya pandemi ini,” ucapnya.
Menurut dia, pemberlakuan PSBB ini menyebabkan baik daya jual dan daya beli masyarakat menurun. Akibatnya ekonomi di masyarakat pun perputarannya saat ini juga sangat melandai.
“Jumlah penganggur semakin tinggi karena pabrik-pabrik banyak yang tidak beroperasi,’’)” jelas wakil rakyat dari Partai Pesatuan Pembangunan (PPP) ini.
Meski begitu saat ini masyarakat saat ini bisa memanfaatkan media online untuk melakukan transaksi jual-beli.
Namun secara umum, jumlah masyarakat Jabar yang tidak memiliki penghasilan semakin besar. Untuk itu, dia meminta agar Pemprov Jabar secepatnya mengadakan program unggulan dan taktis guna menyelamatkan perekonomian masyarakat terutama jenis usaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Saya minta Pemprov Jabar secepatnya mengandalkan program unggulannya, untuk menyelamatkan perekonomian serta para pekerja,” tulasnya. (Andi)