Friday, 19 April 2024
HomeBeritaJokowi: Jangan Paksa Terapkan New Normal Tanpa Melalui Tahapan yang Benar

Jokowi: Jangan Paksa Terapkan New Normal Tanpa Melalui Tahapan yang Benar

BOGORDAILY – Presiden Joko Widodo () meminta pemerintah daerah untuk hati-hati dalam menerapkan tatanan new normal. Dia meminta penerapan new normal didasarkan pada data science dan saran para pakar ilmuwan.

“Saya titip jangan sampai membuka pada tatanan baru new normal tetapi tidak melalui tahapan-tahapan yang benar. Setiap kita membuat kebijakan, setiap kita membuat policy betul-betul tolong yang namanya data science itu dipakai. Yang kedua saran-saran dari para scientist para pakar juga dipakai sehingga dalam memutuskan itu betul-betul tepat sasaran,” kata saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah yang disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (30/6/2020).

meminta daerah tidak memaksa menerapkan tatanan new normal. Apalagi, jika data virus Corona (COVID-19) di wilayahnya masih tinggi.

“Tadi disampaikan oleh Pak Gub data-data sudah jelas, ada. Itulah yang kita pakai. Jangan sampai kita berani membuka masuk ke new normal tapi keadaan datanya masih belum memungkinkan. Jangan dipaksa,” ujarnya.

Selain itu, juga meminta tahapan-tahapan penerapan new normal disiapkan. Tahapan tersebut yakni pra-kondisi, timing dan prioritas sektor yang dibuka.

“Timingnya harus tepat. Jangan sampai Rt nya masih tinggi di atas 1, R0 nya masih tinggi kita sudah berani buka. hati-hati jangan membuat kebijakan tanpa sebuah data science yang jelas. Kalau sudah pra kondisi, timing, yang ketiga prioritas sektor mana yang dibuka. Tidak langsung semuanya dibuka,” katanya.

Kemudian, juga meminta dilakukan evaluasi penerapan new normal setiap 2 minggu. Jika kasus virus Corona kembali meningkat, dia meminta daerah untuk mengkaji ulang kebijakannya.

“Kalau prioritas sudah ditentukan, kita jangan lupa untuk setiap hari, setiap dua Minggu dievaluasi. Dimonitor dievaluasi. Kalau memang keadaannya naik ya ditutup lagi. Berani memutuskan seperti itu. Tidak bisa lagi kita memutuskan sebuah kebijakan tanpa dilihat yang namanya data science dan masukan dari para pakar,” papar .

“Tidak usah tergesa-gesa. Karena yang kita hadapi ini 2, kesehatan dan ekonomi. Yang semuanya berjalan dengan baik,” imbuh dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here