BOGORDAILY.net – Dewan Pendidikan Kabupaten Bogor mengunjungi sejumlah sekolah, menjelang New normal dan PPDB.
Salah satunya adalah kunjungan ke SMP Dharma 2, kegiatan itu dalam rangka menyongsong tahun ajaran baru, pada 15 Juli nanti.
Di sekolah ini, kondisinya sangat bsukitb dilaksanakan secara normal, karena jumlah murid SMP hampir mencapai 1.200 siswa.
Hambatannya, yaitu melakukan physical distancing terutama di ruang kelas yang semula 36, sekarang diupayakan menjadi 18, sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dibagi dua.
Sekolah lain, yang dikunjungi adalah SD 1 Babakan Dramaga. Kondisinya juga serupa, tidak ada kegiatan, karena sudah melaksanakan ujian dan menyusun laporan pengurusan nilai ujian.
Jika sekolah berjalan normal, masih perlu ada kesiapan. Sementara, protokol kesehatan belum sempurna, juga menunggu keputusan pusat. Apakah tahun ajaran tetap dialihkan pada bulan Januari.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bogor Abidin Said mengatakan, Pandemi Korona sangat berdampak terhadap semua aspek kehidupan di antaranya sektor pendidikan
“Ketika dilakukan beberapa survei kepada sekolah SD dan SMP, fasilitas protokol kesehatan, masih banyak yang kurang di antaranya Hand sanitizer untuk cuci tangan tidak memadai, kemudian physical distancing. Yang semula satu kelas itu lebih kurang 30 dan harus setengahnya jadi 15, dan ini terdapat kesulitan saat murid dibagi menjadi 2 kelas. Sehingga, guru juga harus mengajar dua kali,” katanya.
Kabupaten Bogor, kata dia, melakukan perpanjangan PSBB yang ke-6 berakhir pada tanggal 14 Juni 2020. Tapi melihat karena perkembangan penyebaran virus korona belum terlalu baik, masih ada kenaikan jumlah positif, meskipun sudah banyak yang sembuh..
Jadi, ketika disesuaikan dengan jadwal PPDB SD, SMP, SMA sekitar Juni sampai dengan Juli harus sudah masuk sesuai jadwal akademik, dikhawatirkan jadi cluster baru penyebar covid-19.
“Kalau terpaksa harus dilakukan maka khawatir pendidikan menjadi Cluster baru penularan,” katanya.
Menurutnya, pergerakan antara belajar di rumah dengan orang tua, dan di sekolah jauh berbeda. Berinteraksi di sekolah kemungkinan terjadi perpindahan antara zona merah ke zona hijau, hijau ke merah, sangat rawan terhadap penularan.
“Oleh karena itu dewan pendidikan mengusulkan pendidikan berjalan normal, menunggu selesai covid 19,” ujarnya.
Kalau melihat penularan virus korona yang begitu cepat, dan kurvanya masih naik, perlu ada pertimbangan bahwa tahun ajaran baru menunggu selesai wabah covid, dan pengalaman tahun 98 tahun ajaran baru dialihkan kepada bulan tahun takwim Januari.
“Para guru juga, harus mendapat perhatian bantuan penghasilan, baik bantuan Pusat provinsi maupun Kabupaten,” pungkasnya. (*)