BOGORDAILY – Pakar epidemiologi menilai setiap kerumunan memiliki potensi besar penularan virus corona, termasuk aksi demo PA 212 dkk yang digelar kemarin. Massa aksi demo pun disarankan mengikuti test polymerase chain reaction (PCR). Namun PA 212 meyakini mereka baik-baik saja.
“Belum ada (rencana tes PCR). Kami yakin insyaallah aman dan sehat semua, ikhtiar sudah kita lakukan dari penyemprotan disinfektan,” ujar Ketua PA 212, Slamet Ma’arif kepada wartawan, Kamis (25/6/2020).
Slamet menyebut koordinator lapangan pada aksi kemarin telah meminta peserta untuk menjaga jarak. Slamet berdoa pandemi virus Corona agar segera berlalu.
Sebelumnya, pakar epidemiologi menyebut massa yang tidak menjaga jarak pada unjuk rasa di depan gedung DPR kemarin berpotensi menjadi klaster COVID-19 baru. Pakar meyakini protokol kesehatan akan sulit dilakukan pada aksi massa.
“Mereka berisiko tinggi untuk terinfeksi dan menyebarkan COVID-19. Jadi memang berpontensi besar untuk menjadi klaster baru COVID-19. Apalagi selama aksi mereka tidak melakukan protokol kesehatan, yang pasti sulit dilakukan pasa saat aksi massa,” kata Pakar Epidemiolog FKM UI Iwan Setiawan, Rabu (24/6).
“Jangan rapid test tapi PCR, rapid test sekarang belum terdeteksi yang terinfeksi, karena antibodi baru terdeteksi di hari ke-10,” ujarnya.