BOGOR DAILY – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menjadi klaster baru pusat penularan Covid-19, hal tersebut membuat Pemkot Bogor meminta agar Pemprov Jabar mengkaji kembali pusat pasien rujukan terinfeksi Virus Korona tersebut.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menyebutkan, saat ini 50 persen penularan bersumber dari rumah sakit. Oleh karena itu, peninjauan ulang tersebut dinilai penting.
“Karena kan kita percaya kepada institusi kesehatan, tapi kalau lengah, takutnya menjadi bencana, kita concern disitu,” katanya kepada wartawan, Rabu (17/6/2020).
Dedie meyakini penyebaran pandemi Covid-19 ini masih beresiko di tempat-tempat keramaian seperti pasar. Oleh karena itu kewaspadaan ini tetap harus diperhatikan.
Sementara itu, Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia sekaligus tim ahli Pemerintah Kota Bogor, Tri Yunis Miko Wahyono mengonfirmasi, 12 di antara 16 kasus tambahan yang terjadi pada Rabu 10 Juni 2020 kemarin merupakan tenaga kesehatan rumah sakit.
Ia menilai, dengan tambahan kasus tersebut Kota Bogor sudah masuk dalam outbreak atau letupan kasus Virus Korona kedua setelah secara grafis.
“Investigasi harus dilakukan apa penyebabnya, kok sampai petugasnya terkena,” tukasnya. (Andi).