BOGORDAILY – Suasana Stasiun Bogor padat pada Senin pagi kemarin hingga antrean penumpang mengular ke area parkir. PT KCI menjelaskan soal kepadatan penumpang yang ingin menggunakan KRL.
“Pada penerapan PSBB transisi pekan ketiga, situasi di sejumlah stasiun pada Senin (22/6) pagi ini kembali terlihat antrean pengguna, namun masih dapat mengalir dan terlayani untuk bergerak ke peron dan kereta. Para pengguna jasa juga dengan tertib mengikuti arahan petugas untuk jaga jarak dan berdiri sesuai marka,” kata VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba kepada wartawan, Senin (22/6/2020).
“Seperti halnya di Stasiun Bogor, antrean pengguna KRL tampak sejak pukul 05.00 WIB hingga pukul 07.30 WIB,” sambungnya.
“Di Stasiun Bogor, misalnya, hingga pukul 11.00 WIB tercatat yang masuk stasiun untuk menggunakan KRL sejumlah 12.896 pengguna. Angka ini bertambah 9 persen dibanding Senin lalu. Pengguna mengantre dengan tertib hingga selasar dari area parkir stasiun. Untuk melayani antrean transaksi yang menggunakan Tiket Harian Berjaminan (THB) di Stasiun Bogor, petugas mengoperasikan tiga loket portabel yang diletakkan di area parkir stasiun,” ujar Anne.
Jumlah penumpang meningkat, dijelaskan Anne, karena aktivitas warga di pusat-pusat kegiatan dimulai. Dia berharap ada kerja sama yang baik dengan pengguna.
“Peningkatan pengguna KRL ini sejalan dengan sudah mulai beraktivitasnya kembali sejumlah kegiatan, baik perkantoran maupun perniagaan, seperti toko, mal, dan tempat pariwisata maupun hiburan. PT KCI berharap kerja sama dari pengguna untuk dapat merencanakan waktu perjalanannya,” imbuh Anne.
Sebelumnya, suasana Stasiun Bogor padat pada Senin pagi kemarin. Antrean penumpang mengular hingga area parkir.
Sejumlah penumpang pun mengeluhkan antrean itu. Salah satunya Gus Rizal, yang hendak bekerja dan turun di Stasiun Tanah Abang.
“Ya menghambat-hambat pekerjaanlah, pekerjaan kita. Kita antre jam berapa, gini,” kata Gus Rizal di Stasiun Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (22/6).
Gus Rizal menyebut antrean masuk KRL sampai ke luar koridor. Dia mengatakan seharusnya ada sosialisasi sejak awal.
“Ya kalau disiapkan sejak awal-awal sosialisasi, mungkin nggak kayak gini ya,” ujarnya.