BOGOR DAILY – Wali Kota Bogor, Bima Arya dan semua unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bogor, telah menyepakati untuk kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai satu bulan kedepan.
Menurut Bima Arya, PSBB Bogor selama satu bulan ke depan adalah PSBB proporsional pada masa transisi menuju New Normal (Kenormalan baru), tapi penerapannya agak berbeda dengan sebelumnya.
Untuk diketahui PSBB Proposional adalah, peraturan yang diterapkan oleh pemerintah di kondisi pandemi Covid-19 dengan memperbolehkan, beberapa sektor penunjang ekonomi untuk beraktifitas kembali, di antaranya rumah ibadah, supermarket, wisata non air dan hotel.
Pantauan Bogordaily.net, di Jalan Raya Jakarta-Bogor tempatnya di persimpangan lampu merah Pomad, yang merupakan lokasi perbatasan antara kota dan Kabupaten Bogor terpantau kepadatan arus lalu lintas.
Pada PSBB Proposional kali ini, tak ada satupun petugas Check Point di sekitaran Jalan Raya Jakarta-Bogor tersebut. Meski sebelumnya lokasi itu menjadi titik pemantauan petugas gabungan PSBB.
PSBB Proposional juga diterapkan oleh Pemkab Bogor selama satu bulan kedepan, tapi kondisi lalu lintas yang serupa adanya kepadatan terjadi di simpang lampu merah alternatif menuju Sentul dan simpang fly Over Cibinong.
Sementara itu pengemudi motor jenis matick mengaku, belum mengetahui adanya peraturan PSBB Proposional. “Saya gak tahu mas apa itu PSBB Proposional, emang apa bedanya mas,” tanya Ahmad saat ditemui di Jalan Simpang Alternatif Sentul, Jumat (5/6/2020).
Seharusnya, Pemkab dan Pemkot Bogor mampu mengurai kepadatan pengendara melalui sosialisasi secara masif mengenai diterapkannya PSBB proposional.
Tak main-main, kedua pemerintahan penyangga Ibu Kota DKI Jakarta ini sudah merogoh kocek senilai 348 miliar untuk Kota Bogor. Sedangkan, Pemkab Bogor senilai 384 miliar.
Tentunya anggaran dengan jumlah tak sedikit ini sangat disayangkan. Melihat kondisi banyaknya warga Bogor yang belum memahami secara utuh aturan tersebut. (Andi).