BOGORDAILY – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah tidak mencabut kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) karena kebijakan itu akan terus berlaku selama status pandemi COVID-19 tidak dicabut oleh WHO. Indonesia, katanya, hanya akan melakukan adaptasi yang disebut dengan normal baru (new normal).
“Ini merupakan langkah strategis yang merupakan rekomendasi WHO, dan sudah diberlakukan di beberapa negara. Tujuannya adalah untuk meneruskan keberlanjutan pembangunan, terutama di bidang sosial ekonomi yang berjalan dengan protokol yang sudah disiapkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (4/6/2020).
Hal itu diungkapkannya saat virtual meeting bersama para pemimpin redaksi media massa di Indonesia. Pertemuan yang digelar Rabu, 3 Juni 2020 kemarin juga sekaligus menjadi acara Halal Bihalal 1441 Hijriah.
“Sektor-sektor industri tersebut perlu dipertimbangkan untuk beroperasi kembali. Tentunya harus dilakukan dengan protokol kesehatan,” ungkapnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini juga menyatakan kebijakan new normal ini untuk me-restart kegiatan sosial ekonomi di tengah semakin maraknya pemutusan hubungan kerja. Apalagi juga disusul dengan demand shock, yang berakibat pada supply shock.
Indonesia, kata Airlangga, tidak ingin seperti Amerika Serikat. Di AS banyak paket bantuan dan kebijakan diberikan oleh negara kepada sektor bisnis dan masyarakat, tetapi kebijakan itu justru sulit diterima oleh sektor ekonominya.
“Sektor bisnis di AS, lebih memilih untuk melakukan PHK, dibandingkan mengambil paket bantuan yang disiapkan oleh pemerintahnya,” jelasnya.
Selain itu, Airlangga juga menyampaikan dalam menghadapi Pilkada 2020, Partai Golkar lebih mengutamakan kader partai untuk dicalonkan sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah. Dalam Pilkada 2020 nanti Golkar akan beradaptasi dalam bidang politik dengan strategi micro campaign.
“Tentu sangat penting bagi Partai Golkar untuk bekerja sama dengan media,” pungkas Airlangga.