BOGOR DAILY – Kebanyakan orang saat akan di rapid tes pasti merasakan ketakutan, karena dikhawatirkan hasilnya adalah reaktif atau positif terinfeksi Virus Korona. Namun, hal itu beda dengan Alisya (21) warga Bojonggede yang merupakan Mahasiswa salah satu Universitas di Jakarta.
Wanita yang sering menggunakan moda transportasi massal KRL di Stasiun Bojonggede ini menganggap rapid tes yang dilaksanakan Gugus Tugas Covid-19 sangat lucu, karena dirinya tidak tahu menau dan tiba-tiba digiring oleh petugas kesehatan dilokasi.
“Saya sebenarnya ketawa aja dan merasa lucu, tiba-tiba aja saya disuruh rapid tes dan digiring, tapi gak apa-apa sih gratis dan hasilnya non reaktif,” singkatnya, ketika dijumpai dilokasi, Jumat (26/6/2020).
Di tempat yang sama, Kasie P2PM Pemprov Jabar dan juga anggota Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jabar, Yudi Koharudin mengatakan, rapid tes massal kali ini pihaknya bekerjasama dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor yang dilaksanakan di Stasiun Bojonggede.
“Sasarannya adalah masyarakat yang baru pulang dari Jakarta yang menggunakan alat transportasi massal jenis KRL ini,” katanya.
Menurut Yudi, alat rapid tes yang disediakan Gugus Tugas Pemprov Jawa Barat di Stasiun Bojonggede sebanyak 350. Pihaknya juga sudah menyiapkan lokasi dan tim swab jika memang nantinya ada yang dinyatakan reaktif Covid-19.
“Peserta yang di rapid ini tidak semua, kita lihat kapasitas dari tempat juga target kita bisa tercapai sebanyak 350, jika memang ada yang reaktif kita akan swab,” ungkapnya.
Yudi menyebutkan, untuk data hari ini yang di rapid tes dari 350 orang, ada dua orang dinyatakan reaktif Covid-19. Pihaknyapun langsung melakukan swab tes dan mencatat alamat diama berasal.
“Rapid tes di tempat keramayan ini tentunya sangat epektif, karena bisa melakukan screaning Covid-19 ini,” sebutnya.
Ia menambahkan, rapid tes yang dilakukan Gugus Tugas Jawa Barat juga turut menggelar secara massal di Stasiun Bogor, dengan menyediakan alat rapid tes sebanyak 400. (Andi)