BOGORDAILY – Menyambut era new normal, sejumlah tempat wisata mulai dibuka kembali. Salah satu tempat wisata yang rencananya akan dibuka itu adalah Pantai Parangtritis.
Namun, ada sejumlah persyaratan agar obyek wisata itu bisa dibuka. Persyaratan itu mengacu pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Sebenarnya SOP yang menjadi prasyarat dari Kementerian Kesehatan itu ada 12 item. Namun karena dari dinas provinsi belum mengeluarkan SOP, kita bersama ketua gugus tugas tingkat dusun tetap menggunakan syarat itu dan disederhanakan lagi menjadi 10 item,” kata pengelola objek wisata Pantai Parangtritis Triwaldiyana dikutip dari ANTARA pada Kamis (18/6).
Disemprot Disinfektan
Menurut Triwaldiyana, salah satu dari 10 item yang menjadi prasyarat itu adalah sarana dan prasarana harus disemprot disinfektan dulu sebelum dibuka kembali.
“Harus sterilisasi dulu dengan penyemprotan disinfektan. Kemudian masing-masing dari pengelola harus sehat dan memakai masker. Jadi yang utama kita dulu selaku pelaku wisata, terus kemudian baru kondisi fisik,” kata Triwaldiyana.
Memastikan Kesehatan Pengunjung dan Pelaku Wisata
Triwaldiyana mengatakan setelah fasilitas seperti penyemprotan disinfektan tercukupi, barulah ditekankan upaya memastikan kondisi kesehatan pengunjung dan pelaku wisata yang membuka usaha di kawasan wisata. Menurutnya, ada 30 kelompok usaha yang ada di Pantai Parangtritis.
“Pengunjung itu kan banyak sekali, termasuk dari kami kan banyak kelompok usaha warung, ada usaha bendi, sewa payung, dan lain-lain. Jika ditotal, ada 30 kelompok usaha di Pantai Parangtritis. Makanya kami juga kerepotan dengan ribuan para pelaku wisata di sini,” ujarnya.
Diperlukan Kesiapan SDM
Triwaldiyana mengharapkan, perlu adanya kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) sebelum Pantai Parangtritis resmi dibuka kembali. Kesiapan itu lebih dikhususkan lagi kepada pelaku wisata dan masyarakat yang menggantungkan perekonomian di kawasan wisata. Salah satunya adalah sarana prasarana dan fasilitas pendukung.
“Kalau tuntutan warga itu (wisata Parangtritis) segera dibuka. Tapi saya selalu ingatkan ke warga dan semua itu saya kembalikan ke masyarakat sendiri. Kalau memang sudah siap, tentu pemerintah akan membuka seperti yang disampaikan kepala dinas,” jelas Triwaldiyana.
Kembali pada Masyarakat
Triwaldiyana menambahkan, karena itulah pengelola tempat wisata sebagai perwakilan dari pemerintah selalu memberi ketegasan kepada masyarakat pelaku wisata. Karena kunci pembukaan obyek wisata di saat wabah pandemi ini adalah kesiapan dari masyarakat itu sendiri.
“Jadi kaitan bagaimana kita menyiapkan sarana dan prasarana yang harus dipenuhi, seperti fasilitas cuci tangan dengan air mengalir pakai sabun, pemakaian masker, dan jaga jarak yang kita lakukan secara bertahap. Hal ini perlu dilakukan karena pelaku usaha di sini jumlahnya ribuan,” ujar Triwardiyana dikutip dari ANTARA pada Kamis (18/6).