BOGORDAILY.net – Isu rasis di Dunia kini sedang panas. Kasus itu kini berbuntut.
Baru-baru ini adegan baku hantam di jalanan kota AS baru-baru ini viral di media sosial dan menjadi perbincangan oleh warganet di mana seorang kulit putih tumbang usai dipukul pria Asia.
Perkelahian itu tidak dapat dihindari setelah orang kulit putih melakukan provokasi rasis seorang pria dari Asia untuk baku hantam.
Kejadian itu menjadi viral karena direkam video oleh seorang yang sedang berada di lokasi kemungkinan di San Diego, Amerika Serikat (AS).
Akun Twitter, NBA Hustle mengunggah adegan perkelahian antar sesama pria itu hingga banyak di-retwit.
“Tidak butuh ungkapan hingga membuat kami sendiri berkelahi di San Diego #riots2020 #protests2020,” tulis akun tersebut.
Bahkan ada akun Twitter yang mengklaim bahwa pria tersebut merupakan mahasiswa asal Indonesia, meski klaim itu belum dapat dikonfirmasi.
no tasers needed got our selves a fight in San Diego#riots2020 #protests2020 pic.twitter.com/sWGV63oRUi
— NBA Hustle (@Hustle_NBA) June 2, 2020
Dalam video berdurasi sekira satu menit itu, tampak seorang pria kulit putih memprovokasi seorang pemuda berkemeja hitam.
Pria kulit putih yang mengenakan kaos abu-abu itu terdengar melontarkan kata-kata rasis yang mengancam pemuda tersebut.
Pria kulit putih itu maju sempat melontarkan tendangan ke arah lawannya yang terus bergerak mundur, menolak untuk mencoba menenangkannya.
Pria dengan kemeja hitam sempat mengeluarkan taser atau penyengat untuk mencegah pria kulit putih itu menyerangnya.
Keduanya akhirnya baku hantam selama beberapa saat dan berakhir setelah pria kulit putih yang memprovokasi roboh terkena pukulan dari lawannya.
Video itu dibagikan di berbagai media sosial, salah satunya menyebutkan bahwa insiden itu terjadi di San Diego, AS. Sementara akun Twitter @henrysubiakto menyebutkan bahwa pria yang mengenakan kemeja itu adalah seorang mahasiswa Indonesia yang berada di AS.
Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI) telah berkomunikasi dengan perwakilan RI dan komunitas masyarakat Indonesia di AS, namun sampai laporan ini diturunkan belum dapat mengonfirmasi klaim tersebut. (*)