BOGOR DAILY – Pemkab Bogor telah memperbolehkan tempat ibadah untuk kembali buka setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proposional diberlakukan selama satu bulan ke depan, menyusun masa transisi menuju New Normal (Kenormalan baru).
Masjid Agung Baitul Faidzin juga sudah membuka Shalat Jum’at berjamaah, setelah dua bulan ditutup akibat pandemi Virus Korona atau Covid-19 mulai melanda tanah padjajaran.
Ditengah pengecekan suhu tubuh yang dilakukan oleh anggota Satpol PP Perempuan Kabupaten Bogor. Ada wanita cantik bermasker hitam, memakai kacamata kotak bening, baju panjang warna biru bertuliskan penegak Perda, celana nyentrik hitam, dan sepatu putih merah, menjadi perhatian para jamaah laki-laki saat memasuki Masjid.
Banyak para jamaah laki-laki ketika akan memasuki Masjid yang berada di Komplek Pemkab Bogor jadi salah fokus (Salfok), saat melihat paras cantik yang dimiliki anggota Satpol PP satu ini.
Tidak sedikit jamaah yang tergoda kecantikannya, seperti dirasakan oleh seorang jamaah asal Cibinong, Andika (30). “Baru liat Satpol PP cantik gini, coba aja kalau semua pengamanan masjid dijaga cewek cantik seperti emba itu,” saat membisik kepada Bogordaily.net dilokasi Masjid Agung Baitul Faidzin, Jumat (5/6/2020).
Ketika dihampiri Bogordaily.net, anggota Satpol PP cantik yang membuat para jamaah Masjid salfok itu ternyata bernama Indri berusia 25 tahun. Dirinya tidak menyangka ternyata menjadi perbincangan para kaum Adam.
“Masa sih jadi perhatian, saya jadi malu. Jangan tanya-tanya ah mas, tanya ke danru (Komandan regu) aja yang tahu, saya jadi malu nih. Nama saya Indri mas usia 25 tahun,” ucap Indri.
Setelah dicoba beberapa kali akhirnya Indri yang merupakan wanita kelahiran tahun 1995 ini mau bercerita, mengenai perjalanannya sampai bisa menjadi anggota Satpol PP Kabupaten Bogor.
Dengan muka berwarna merah merona (Akibat menutupi kemaluannya), Indri mengaku bahwa dirinya masih lajang alias belum memiliki pendamping hidup.
“Belum nikah mas, kenapa gitu kok nanya udah nikah atau belum, saya beneran malu loh,” akunya.
Wanita yang berdarah Manado-Bogor ini bercerita, sebelumnya tidak ada tujuan untuk dirinya bisa menjadi anggota Satpol PP Kabupaten Bogor.
“Pas itu iseng sih, cita-cita saya satu, yaitu bahagiain orang tua saya, itu saja sih. Gak tahu bisa sampai masuk Satpol PP, padahal waktu itu hanya coba-coba saja. Eh ternyata diterima, saya bersyukur lah,” jelas Indri.
Lebih dalam Indri menceritakan ketika masuk menjadi anggota penegak peraturan daerah (Perda) Pemkab Bogor sejak tahun 2014 lalu, dan sampai saat ini sudah mengabdi hampir tujuh tahun lamanya.
“Jadi Satpol PP sudah hampir tujuh tahun, iah kegiatannya sehari-hari masuk pagi, ikuti apel pagi, kalau hari biasa sebelum Covid-19 melakukan pengamanan di sekitaran Pasar Citeureup, Cibinong dan Stadion Pakansari, tapi kalau saat ini berhubung ada Covid-19 ngePAM wilayah keramaian sesuai intruksi komandan,” lanjutnya.
Walaupun saat ini dirinya berprofesi sebagai anggota penegak Perda tidak ada sedikitpun untuk Indri merasa gengsi. Karena disisi lain Indri bangga bisa membuktika dan membanggakan orang tuanya.
“Apalagi pernah diundang ke salah satu TV nasional juga kan, pada tahun 2015 dan 2016, untuk menjadi bintang tamu sebagai anggota Satpol PP. Saya berharap semoga Covid-19 ini bisa berlalu,” tutupnya. (Andi).