BOGOR DAILY – Di Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2020 ini, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengajak kepada semua orang tua yang ada di Kabupaten Bogor untuk berperan aktif. Meskipun dalam situasi pandemi Covid-19 kali ini, anak-anak dituntut untuk menghabisakan waktunya untuk belajar di rumah.
Politisi Gerindra ini mengajak ke semua orang tua, agar mendidik anak dengan baik jangan sampai korban kekerasan akibat ekonomi maupun pandemi Covid-19 menjadi alasan dalam keluarga.
“Sikap kita terhadap anak harus lebih baik, jangan ada korban kekerasan akibat ekonomi maupun dari Covid-19. Bagaimana perlindungan anak harus tetap ditingkatkan di tengah pandemi saat ini,” ujarnya kepada wartawan, usai memperingati HAN 2020 di kantor Dinas pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Peduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Kamis (23/7/2020).
Iwan juga menilai, pemantauan dan perlindungan kepada anak sangat lemah di masa pandemi Covid-19 kali ini. Maka dari itu peran orang tua sangat penting.
“Kita ada lembaga perlindungan anak, akibat pandemi kali ini pemantauan juga lemah. Maka dari itu perhatian orang tua harus ditingkatkan dan juga pengawasannya,” ucapnya.
Mengantisipasi adanya anak yang putus sekolah orang nomor dua di Kabupaten Bogor ini meminta, agar DP3AP2KB juga memperhatikan hal tersebut.
“Pemerintah bertanggungjawab untuk kebutuhan sekolah, jangan sampai ada lagi yang putus sekolah di Kabupaten Bogor, semoga dinas (DP3AP2KB) bisa mengantisipasi hal tersebut,” tukasnya.
Ditempat yang sama Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bogor, Nurhayati mengatakan, pada kegiatan kali ini pihaknya menggelar sesuai dengan keputusan Presiden no 44 tentang kegiatan hari anak dengan sederhana.
“Karena situasinya lagi Pandemi Covid-19, tetap kita juga melakukan protokol kesehatan. Kita juga kerjasama dinas intansi berkaitan anak,” ungkapnya.
Dalam waktu dekat juga kata mantan Camat Tajurhalang ini, DP3AP2KB Kabupaten Bogor akan menggelar rapid tes secara massal di sekolah dan kepada para guru.
“Dalam waktu dekat ini kita bekerjasama dengan Dinkes Kabupaten Bogor akan lakukan rapid test di sekolah, tapi kita juga menyesuaikan, nanti dilaksanakannya mungkin, sehubung anaknya belum masuk jadi prioritas guru yang mengajar dulu dalam waktu dekat ini,” tukasnya. (Andi).