BOGORDAILY – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pasar dan KRL sering menjadi tempat penularan Corona. Menanggapi itu, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyampaikan pihaknya akan lebih memperketat protokol kesehatan di stasiun dan dalam KRL.
“PT KCI sadar sebagai transportasi publik dengan jumlah pengguna terbesar di wilayah Jabodetabek, KRL Commuter Line memiliki fungsi yang sangat penting dalam mendukung aktivitas warga untuk kembali produktif dengan disiplin dan aman. Karena itu berbagai protokol kesehatan tetap dilaksanakan oleh KCI tanpa kompromi,” kata VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba, Rabu (1/7/2020).
Anne menyampaikan pengguna KRL saat ini bisa mencapai lebih dari 350 ribu orang. Karena itu sejumlah protokol kesehatan seperti memakai masker akan diwajibkan di dalam KRL.
Protokol lainnya, sebut Anne, yakni ketika masuk stasiun pengguna KRL harus diperiksa suhu tubuhnya menggunakan thermo gun dan thermal scanner, lalu wajib mencuci tangan menggunakan wastafel yang tersedia. Kemudian jaga jarak aman juga harus diperhatikan.
“Setiap pengguna wajib menjaga jarak aman dengan sesama. Untuk melaksanakan jaga jarak ini, seluruh stasiun telah dilengkapi marka antrean sebagai pedoman pengguna. Marka yang menandai posisi duduk dan berdiri pengguna sesuai kapasitas 74 orang dalam tiap kereta juga telah terpasang di seluruh rangkaian KRL,” ujarnya.
Anne juga memastikan akan ada tim pembersih kereta mulai dari gate, pegangan tangan, hingga mesin tiket di setiap stasiun. Balita dan lansia juga akan dilarang menaiki KRL untuk sementara waktu.
“PT KCI untuk sementara melarang balita menggunakan KRL, mengatur lansia hanya dapat naik KRL di luar jam-jam sibuk, begitu pula dengan barang bawaan pengguna yang dapat mengganggu physical distancing,” sebutnya.
“Ada 2 area yang akan dilakukan peningkatan pengawasan dalam evaluasi sebulan ini ada 2 area utama yang sering menjadi tempat penularan,” kata Anies dalam jumpa pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (1/7) sore.