Friday, 26 April 2024
HomeKabupaten BogorMenyusuri Wisata Bendungan Cihideung Udik, yang Dibangun Tujuh Negara di Kabupaten Bogor

Menyusuri Wisata Bendungan Cihideung Udik, yang Dibangun Tujuh Negara di Kabupaten Bogor

BOGOR DAILY – Hanya bermodalkan Rp5000 untuk bayar parkir dan masuk ke lokasi, masyarakat bisa menikmati wisata Bendungan Cihideung Udik murah meriah yang berlokasi di Desa Cihideung Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Bendungan yang dibangun oleh tujuh negara di dunia, yakni Indonesia, Prancis, Belanda, Australia, Afrika, Inggris dan Malaysia, dimanfaatkan oleh Karang Taruna Desa Cihideung Udik untuk menjadi wisata bagi masyarakat.

Kawasan ini, terbilang masih asri karena akses menuju lokasi yang awalnya pohon bambu rimbun itu, baru dibuka dan dirapikan warga dalam dua bulan terakhir. Alih-alih jadi tempat wisata, warga sekitar saja takut untuk datang ke lokasi ini sebelum akhirnya ramai dan menjadi daya tarik Desa Cihideung Udik.

Selain dikelilingi hutan bambu, bendungan air itu dibangun pada 1968 yang menghubungkan Sungai Cinangneng dan Sungai Cihideung. Gelap hampir tidak ada kehidupan sebelumnya. Tapi kini, menjadi terang benderang dan mampu mendongkrak perekonomian warga sekitar.

Kepala Desa Cihideung Udik, Denny mengatakan, jika semua yang ada di kawasan wisata ini dari dan untuk warga sekitar. Meski Denny mengaku kerap kali nombok, karena biaya retribusi dari tiket masuk dan parkir tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kawasan ini.

Namun, demi warga dan desa yang dipimpinnya, dia rela merogoh koceknya sendiri. Asalkan, masyarakat bisa nyaman dan tenang dalam berekreasi di tempat ini. Soal keamanan pun, pihaknya telah menyiapkan tim rescue dan ambulans jikalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Keselamatan dan kenyaman pengunjung tetap yang utama. Kawasan ini masih tahap penyempurnaan. Masih banyak yang perlu dilengkapi. Tapi kalau standar keamanan kita pastikan sudah tersedia,” katanya.

Denny juga menceritakan awal mula dia menggerakkan karang taruna sekitar untuk membangun kawasan wisata, yang ujung-ujungnya menjadi Pendapatan Asli Desa (PADes) dan bisa membiayai pembangun lain di desa yang berbatasan dengan Kecamatan Dramaga ini.

“Awalnya kita terinspirasi pertanian di sekitar desa kita, lalu bersama teman tim kreatif kita berupaya mengatasi masalah pertanian yang memang sudah luar biasa di tinggalkan. Kita cenderung bagaimana ini bisa manfaat yang maksimal di tambah juga tujuan lain meningkatkan PADes, kita akan kelola bendungan ini,” tuturnya.

Dia juga bercita-cita, ini menjadi tonggak sejarah Desa Cihideung Udik menjadi desa wisata. Karena dia mengakui, masih akan terus mengembangkan destinasi lain di desa tersebut, meski program wisata masih kurang dari 20 persen.

“Kalau sudah 80 persen kita akan launching. Ini juga akan jadi acuan ke depan dan kita juga mempunyai klaster lain di desa wisata kita, sektor pertanian dan pemanfaatan mata air, tahun 2021 akan kita kembangkan atau launching, untuk menjadi desa wisata,” tukasnya. (Andi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here