Friday, 26 April 2024
HomeBeritaPemerintah Diminta Membangun Infrastruktur untuk Sepeda

Pemerintah Diminta Membangun Infrastruktur untuk Sepeda

BOGORDAILY – Demam bersepeda sedang melanda di Indonesia selama pandemi Covid-19. Tepatnya sejak bulan Maret 2020, dimana masyarakat mulai menghindari bepergian menggunakan transportasi umum.

Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia mencatat, peningkatan signifikan pesepeda di DKI Jakarta hingga seribu persen atau sepuluh kali lipat selama pandemi Covid-19. Anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Anastasia Yulianti mengatakan, bahwa bukan hanya Jakarta saja yang mengalami peningkatan signifikan terhadap jumlah pesepeda, daerah lainnya pun juga mengalami peningkatan.

Anastasia pun berharap agar bersepeda akan berubah menjadi gaya hidup, bukan sekadar tren musiman semata. Ia yakin Indonesia bisa seperti negara-negara maju lainnya seperti Jepang, Belanda, maupun Jerman, bila bisa menjamin keamanan para pesepeda serta meningkatkan infrastruktur untuk bersepeda.

“Untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan beralih ke sepeda, harus mengembangkan infrastruktur sepeda yang terhubung di seluruh kota atau daerah. juga harus memastikan pesepeda aman,” ungkap Anastasia saat diskusi virtual dengan tema Pesepeda: Mengatur dan Diatur, Selasa (7/7).

juga harus memberikan penambahan pendanaan untuk infrastruktur sepeda, seiring dengan jumlah pesepeda yang terus bertumbuh. Pendanaan infrastruktur sepeda ini harus sebanding dengan program transportasi lain.

“Jadi harus sebanding dananya, jangan dibeda-bedakan,” katanya

Malah sebenarnya kata Anastasia, harus memprioritaskan infrastruktur yang aman bagi pesepeda. Para pesepeda harus benar-benar dijamin keamanannya. Anastasia memaparkan data jumlah laka lantas yang melibatkan para pesepeda sepanjang Januari hingga Juni 2020.

“Bike to Work (B2W) mencatat terdapat 29 peristiwa laka lantas sepeda dari Januari hingga Juni 2020. Dari 29 peristiwa tersebut, 58 persennya atau 17 pesepeda meninggal dunia,” ungkapnya.

Tiru Negara Maju

Maka dari itu, Ia meminta agar bisa mencontoh negara-negara maju yang telah memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk pesepeda. Anastasia mengatakan, di Amerika Serikat, pendanaan infrastruktur sepeda naik hingga 40 persen. Begitu pula di Inggris.

“Di Inggris, memprioritaskan pendanaan £ 2 miliar untuk infrastruktur sepeda dan sudah digunakan sebesar £ 250 juta saat pandemi,” kata Anastasia menjelaskan

Anastasia menambahkan bahwa kebijakan di Inggris itu disebut sebagai kebijakan once in generation, karena untuk pertama kalinya memprioritaskan pendanaan untuk infrastruktur sepeda dalam jumlah besar.

Pada beberapa waktu lalu, rumor soal pajak sepeda yang sempat menghebohkan masyarakat. Rumor ini sudah dibantah oleh Kemenhub bahwa tidak benar Kemenhub akan memberikan pajak bagi pesepeda. Kendati begitu, masyarakat sempat membanding-bandingkan Indonesia dengan negara-negara yang malah memberikan insentif bagi pengguna sepeda.

Anastasia yang juga seorang Peneliti Laboratorium Transportasi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu membenarkan bahwa memang ada beberapa negara yang memberikan insentif kepada warganya yang merupakan pengguna sepeda.

Negara-negara tersebut adalah Belanda yang memberikan kompensasi pajak sebesar Rp3.180 per kilometer, Belgia Rp3.246 per kilometer, Selandia baru Rp72 ribu per harinya, dan akan dinaikkan menjadi Rp145 ribu bila pesepeda itu konsisten menggunakan sepeda selama satu tahun, kemudian Prancis yang memberikan Rp800 ribu sebagai biaya ganti perawatan sepeda, dan Italia yang akan memberikan warganya Rp8 juta bila warganya membeli sepeda.

Peneliti lab transportasi itu pun menambahkan bila bukan negara-negara Eropa saja yang memberikan insentif bagi warganya yang menggunakan sepeda.

“Negara di Asia, yang dekat dengan kita juga ada yang memberikan insentif bagi pesepeda. Filipina itu memberikan tunjangan pajak serta memberikan kupon makan gratis bagi pengguna sepeda,” kata Anastasia menambahkan.

Terakhir, ia juga mendorong daerah untuk membuat perubahan signifikan pada tata ruang jalan, agar bisa memberikan lebih banyak ruang bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here