Friday, 29 March 2024
HomeBeritaRatusan Developer Property Syariah Kumpul di Truly Muslimpreneur DPS

Ratusan Developer Property Syariah Kumpul di Truly Muslimpreneur DPS

BOGOR DAILY – Merajut semangat untuk terus memberikan dakwah anti riba dapat ditempuh dengan berbagai macam cara, tentu pada masa pandemi jelang fase pra AKB atau Adaptasi Kebiasaan Baru ini dilakukan masih tetap dengan metode virtual. Komunitas Developer Property Syariah atau dengan gercep menangkap peluang dakwah anti riba dan sharing keilmuan untuk mencari solusi pengembangan usaha tanpa peran serta lembaga pembiayaan atau Bank.

Melalui sambungan telpon kepada Bogor Daily, Ihsanul Muttaqien yang menjadi Sekretaris Pengurus Pusat menjelaskan, acara yang di inisiasi oleh tersebut berlangsung selama dua hari, yaitu di hari Sabtu dan Minggu (11-12/07/2020). Acara dilakukan secara virtual menggunakan aplikasi Zoom Meeting.

tetap eksis di masa pandemi, Alhamdulillah ada 300 peserta dalam kegiatan Truly Muslimpreneur ini. Mereka yang ikut adalah member atau anggota Komunitas .” ungkap Ihsanul.

Dijadwalkan ada beberapa nama-nama tokoh yang mengisi Truly Muslimpreneur ini, diantaranya tentu Ustadz Rosyid Aziz Founder dan Ketua Umum Pengusaha Rindu Syariah atau PRS, ada juga El Chandra Founder dan Ketua X Bank, Ustadz Dwi Condro Triono Ph.d Pakar Sistem Ekonomi Syariah dan Dewan Pembina Assalim dan Muhammad Ihsan Sekjen Aliansi Pengusaha Muslim.

“Acara sabtu ini dan minggu besok start dari jam 08.30 sampai jam 11.30 WIB.” papar Ihsanul.

Ada beberapa kutipan atau quote dalam kegiatan Truly Muslimpreneur pada Sabtu ini (11/07/2020). Diantaranya :

‘Riba itu pasti dimusnahkan oleh Allah'

Pada saat Allah musnahkan riba, pertanyakanlah dimana posisi kita saat itu…
Apakah kita termasuk yang dimusnahkan atau orang yang berseberangan dengan yang dimusnahkan.

“Belum pernah saya temukan, berita di google : Ada anak meninggal dunia karena kelaparan gara-gara orang tuanya Hijrah.” ungkap El Chandra.

Sedangkan disambut pada sesi acara yang sama, Ustadz Rosyid Aziz pun mengemukakan bahwa :

“Jika tujuan akhir dari Ekonomi Syariah hanya mengganti bunga (riba) dengan istilah bagi hasil, lalu melabelkan nama syariah pada jantung Ekonomi Kapitalisme (yaitu Bank dan Pasar Saham), itu artinya menempatkan Islam sebagai sub kordinat Sistem Ekonomi Kapitalisme. Ini bisa dimaknai pelecehan terhadap kehebatan dan Kesempurnaan Islam itu sendiri.

Lantas adakah solusi selain selain solusi parsial tersebut ?

Ada. Yakni mengganti tubuh Ekonomi Kapitalisme yaitu Pasar Bebas menjadi Mekanisme Pasar Syariah. Lalu, mengubah darah Ekonomi Kapitalisme yaitu Uang Kertas menjadi mata uang berbasis emas dan perak. Juga mengganti jantung Ekonomi Kapitalisme yaitu bank dan pasar saham dengan Baitul Maal.

“Saat itulah keadilan ekonomi dan kesejahteraan ekonomi benar-benar sempurna diwujudkan melalui penerapan Sistem Ekonomi Islam.” jelas Ustadz Rosyid Aziz.

“Ini adalah sebuah pembuktian dan integritas terhadap perjuangan dakwah anti ribawi. bersama dengan semua elemennya menjadi yang terdepan untuk itu.” tutup Ihsanul Muttaqien.

(Red-BDN).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here