BOGORDAILY – Tya Ariestya sempat marah lantaran tengah mengajarkan anaknya bermain basket disebut mengikuti anaknya Sandra Dewi. Kemarahan itu muncul ketika netizen bernama @Lany.Lakoy kerap kali mengomentari dengan cibiran tentang kehidupannya termasuk anaknya.
Padahal Tya Ariestya mengaku mengajarkan anaknya dengan metode bermain. Sehingga dia kesal lantaran digurui oleh @Lani.lakoy.
“Anak aku main basket dibilang ngikutin anaknya Sandra Dewi. Terus habis itu aku kan semua ngajarin anak aku dengan cara bermain. Karena yang paling masuk ketika kita bermain sambil kita kasih tahu,” ujar Tya Ariestya usai Rumpi No Secret, Trans TV, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (16/7/2020).
“Nah aku lagi ngajarin anak aku ngitung. Sebenarnya anak aku sudah bisa ngitung satu sampai 20, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris cuma ayo ngitung ya satu, dua, tiga. Dia tuh suka kelewatan suka dilebihin sampai lima karena dia senang banget angka 4 jadi dia one, two, three, four, five aku ngajarin kelewatan. Itu dikomenin, dikomeninnya tuh ‘makanya kalau ngajarin anak tuh yang wajib-wajib jangan ngajakin anaknya main terus’,” bebernya menuturkan ucapan akun @Lany.lakoy.
Tak sampai di situ, Tya Ariestya juga kesal usai disebut mengemis endorse-an oleh netizen itu. Baginya, banyak pihak yang merasa senang usai barangnya di-review olehnya.
“Ini tuh sudah lama sudah satu tahun lebih, jadi dia tuh dari awal tuh komen-komenin kayak aku ngetag ke online shop minta dibilang minta endorse-an,” kata Tya.
Tya Ariestya juga kesal lantaran ketika anaknya baru tumbuh gigi dibandingkan dengan anak dari Sandra Dewi. Bagi Tya, pertumbuhan anak tak bisa disamakan dengan anak orang lain.
“Ada yang kayak anak aku tumbuh gigi pengin aku abadiiin, terus dia baru tumbuh gigi segitu saja, aku saja anaknya sudah tumbuh gigi di atas berapa di bawah berapa beda-beda, karena pertumbuhan anak ya yang paling tahu adalah ibunya,” imbuhnya.
Namun apakah kini dirinya masih naik pitam? Tya Ariestya akui cibiran dari netizen itu sudah keterlaluan.
“Sudah nggak naik pitam, cuma nggak bisa dibiarin, karena terlalu negatif aura yang diberikan sama dia. Kebetulan pas lagi kebaca tadi kayaknya ini lebih mewakilkan ya sebagai seorang ibu dan aku juga nggak pernah menggurui, karena semua ibu guru yang paling baik untuk semua anaknya. Anak aku cara ngajarnya begitu belum cocok cara ngajarnya di anak yang lain, jadi makanya kayak ibu-ibu yang lain,” pungkasnya.