Monday, 14 July 2025
HomeKota Bogor797 Internet Gratis Tersambung di Kota Bogor

797 Internet Gratis Tersambung di Kota Bogor

BOGORDAILY – Pemerintah Kota Bogor serius untuk menggarap pengadaan wifi di seluruh wikayah di Kota Bogor.  Bahkan,  berdasarkan perhitungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Pem­kot Bogor akan menganggar­kan Rp1,7 miliar untuk peng­adaan wifi di 797 RW. ”Dip­erkirakan anggaran yang di­butuhkan Rp1,7 miliar lah, tapi ini masih kita perhitung­kan,”ungkap Kepala Bidang Teknologi Informasi (TI) pada Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Dis­kominfostandi) Kota Bogor, M Taufik.

Rencananya, pengadaan wifi publik tersebut bakal menggunakan   pos anggaran di Belanja Tak Terduga (BTT) atau melalui APBD Perubahan. ”Kalau, dari Bappeda pakai dana di BTT, tapi kami mau rapat­kan dulu dengan wali kota nanti,” katanya.

Menanggapi wacana Pemkot Bogor untuk mengadakan wifi publik gratis, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bogor, Lusiana Nurissiyadah, mengatakan, pemkot seharusnya melaku­kan pembahasan terlebih dulu dengan DPRD Kota Bo­gor.

Meski jika peruntukan peng­adaan wifi untuk mengatasi masalah pandemi Covid-19, di mana tak perlu ada perse­tujuan anggota DPRD, wa­nita yang akrab disapa Lusi ini berharap pemkot mau membahas itu bersama-sama. ”Selama untuk penanganan Covid-19 memang diperbo­lehkan menggunakan BTT, tapi kan kita harus lihat ur­gensinya dulu,” katanya.

Selain itu, Lusi juga me­minta Pemkot Bogor mela­kukan kajian terhadap pema­sangan wifi publik ini. Sejauh ini pemkot menganggarkan tiga pos untuk penanganan Covid-19. Yakni, pos pertama untuk Jaring Pengamanan Sosial (JPS), pos kedua untuk pengadaan alat kesehatan (alkes) dan ketiga pemulihan ekonomi. ”Makanya kita ingin mengadakan rapat dengan TAPD untuk pemba­hasan perubahan biar ada rincian anggaran yang sudah digunakan. Meski ada tiga pos anggaran, belum ada detail­nya,” katanya.

Berdasarkan data di Bang­gar DPRD Kota Bogor, Pem­kot Bogor menganggarkan Rp232 miliar untuk penanga­nan Covid-19 dan disimpan dalam BTT. Namun enam bulan ini, anggaran yang terserap baru di angka Rp62 miliar. ”Jadi, kami mau se­cepatnya ya melakukan pem­bahasan di APBD Perubahan. Jadi kan ada kejelasan ang­garan yang sudah digunakan untuk apa saja dan apakah bisa digunakan untuk peng­adaan wifi atau tidak,” jelas­nya.

Terpisah, Pakar Telematika, Roy Suryo, menilai langkah Pemkot Bogor adalah sebuah keniscayaan dan ia mendukung langkah ini. Namun, ia meng­ingatkan Pemkot Bogor tetap menerapkan mekanisme dan protap penggunaan wifi. Se­bab, perlu dilihat yang nama­nya teknologi ada kelebihan dan kekurangannya. ”Jadi, kalau dibutuhkan untuk pe­lajar belajar daring itu bagus. Tapi harus diantisipasi agar tidak digunakan untuk hal negatif,” kata Roy.

Salah satu bentuk penga­manan yang harus dilakukan Pemkot Bogor adalah dengan dipasangnya password dan username bagi calon peng­guna wifi. Selain itu, Disko­minfo Kota Bogor juga harus memiliki alat yang mampu digunakan untuk memonitor siapa saja yang menggunakan wifi publik dan digunakan untuk akses apa saja. Kalau ingin menerapkan ini, maka pemkot bisa meniru Singa­pura dan Australia.

”Jadi, pembatasan itu bisa dilakukan dan ada keterba­tasan untuk akses tidak posi­tif. Artinya imbauan saya, Pemkot Bogor tahu yang saya maksud agar adminnya mela­kukan pengawasan dan jangan dilepas begitu saja,” pungkas­nya. 

 

Sumber :metropolitan.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here