Sunday, 28 April 2024
HomeBeritaIbunda Zara Adhisty Meminta Publik Berhenti Menghakimi Putrinya

Ibunda Zara Adhisty Meminta Publik Berhenti Menghakimi Putrinya

BOGORDAILY – Ibunda  buka suara kepada publik setelah video putrinya viral di jagat maya. Dalam video pendek, bagian payudara tampak diremas oleh kekasihnya, Zaki Pohan.

Dilihat dari Stories Instagram ibunda Zara, Sofia Yulinar, ia mengatakan kepada siapa pun agar berhenti menghakimi putrinya.

“Untuk saat ini, tidak ada yang lebih penting daripada keselamatan jiwa dan mental anakku. Stop judging, please. I'm with her no matter what (Tolong berhenti menghakimi saya mohon. Saya bersama dia apa pun yang terjadi),” tulis akun Instagram @mrssaladin, Kamis (20/8/2020).

Pada Rabu (19/8) malam, beredar sebuah video pendek berdurasi 15 detik yang menampilkan dua orang tengah bermesraan. Perempuan dalam video mirip sekali dengan dan pria tersebut adalah Zaki Pohan.

Keduanya terlihat bersandar, saling bercanda, tertawa, dan bermesraan. Tapi, di tengah video, si pria memegang bagian payudara perempuan tersebut.

Ibunda Zara Adhisty buka suara soal kontroversi video viral putrinya

Bukan sekali, tapi laki-laki yang diduga Zaki Pohan itu memegang dan meremas yang kedua kalinya.

Gara-gara video pendek itu, nama  jadi trending topic di Twitter dan menjadi pembicaraan di dunia maya.

Setelah video Zara dan kekasihnya viral, langsung mengklarifikasi hal tersebut kepada ibunda Zara, Sofia Yulinar.

Tapi ia enggan mengomentari kabar video anaknya yang beredar di media sosial. Sofia tak banyak mengomentari video tersebut.

“Maaf ya belum bisa omong apa-apa untuk saat ini. Nggak ada apa-apa juga, nggak ada masalah juga. Jadi saya nggak perlu mengomentari apa-apa yang terjadi. Saya nggak bisa jawab itu benar atau nggak,” ujar Sofia Yulinar kepada detikcom, Rabu (19/8/2020).

Netizen juga banyak yang menebak-nebak isi percakapan  di Instagram. Memang, suara dan Zaki Pohan tak begitu jelas karena ada suara lain dalam video tersebut.

Percakapan keduanya juga menjadi viral dan dikomentari netizen.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here