BOGORDAILY – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebut angka yang menggambarkan kondisi di daerah zona merah hingga hijau tak mencerminkan keadaan sebenarnya pandemi virus Corona (COVID-19) di tiap-tiap daerah di Indonesia. Kemendagri justru menjadikan angka kematian di tiap daerah sebagai referensi.
“Pertama sebenernya sudah dijawab pimpinan sendiri, Pak Mardani (Wakil Ketua Komisi II Mardani Ali Sera, red) sudah mengajukan angka bahwa standar WHO minimal 5 persen (tes dari seluruh populasi). Kenyataannya kita memang masih banyak di bawah 5 persen,” ujar Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar dalam rapat konsultasi dengan Komisi II DPR RI, di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/8/2020).
“Jadi sebenernya banyak angka-angka merah, hijau, itu tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Jangan-jangan hijau karena enggak ada tes,” sambungnya.
“Oleh karenanya maka (oleh) Pak Mendagri banyak tempat patut diperhatikan salah satu referensi kita itu bukan merah, kuning, hijau, tapi adalah angka kematian. Jadi itu lebih ukurannya lebih pasti karena tracing ini kemampuan daerah beda-beda, kemudian kecepatannya beda, memang angka kematian paling ini. Itu bagian nanti coba kita diskusikan,” ujar Bahtiar.
Kondisi yang tak mencerminkan keadaan pandemi Corona di setiap daerah di Indonesia itu bukan berarti membuat Kemendagri menunda Pilkada 2020. Hanya saja, Kemendagri tetap melaksanakan pilkada dengan betul-betul memperhatikan protokol kesehatan COVID-19.
“Tapi sampai hari ini Kemendagri khususnya kami tidak berpikiran untuk menunda pilkada. Tetap kita laksanakan tentu dalam kondisi apapun wilayah itu, tentu kita lakukan protokol-protokol yang lebih ketat kalau dia kondisinya taruh lah kalau merah protokol apa yang harus kita lakukan, kalau dia hijau pun juga bukan berarti tidak melakukan protokol,” imbuhnya.
Sebelumnya, Satgas Penanganan COVID-19 memaparkan data sejumlah daerah yang mengalami perkembangan signifikan dalam menangani virus Corona. Sejumlah daerah disebut juga sudah bergeser statusnya dari zona merah menjadi zona hijau.
Pemaparan data pergeseran zona ini dihimpun oleh Satgas COVID-19 hingga 16 Agustus 2020. Ada 14 daerah yang disebut membaik dan tidak pernah memburuk hingga saat ini.
“Kami ingin sampaikan gambaran nasional dari perkembangan zonasi yang signifikan membaik dari waktu ke waktu. Ini data per 16 Agustus. Terlihat di sini cukup banyak daerah,” kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam jumpa pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/8).
Berikut sejumlah kota yang mengalami perubahan dari zona merah menjadi zona kuning:
1. Jembrana, Bali
2. Serang, Banten
3. Garut, Jawa Barat
4. Pangandaran, Jawa Barat
5. Situbondo, Jawa Timur
6. Tulungagung, Jawa Timur
7. Belitung, Kepulauan Belitung
8. Bandar Lampung, Lampung
9. Dharmasraya, Sumatera Barat
10. Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan