BOGOR DAILY – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dari segi penjualan mengalami penurunan sebesar 11,9 persen atau sekitar 994 ribu ton dari semester sebelumnya.
Direktur Indocement, Antonius Marcos menjelaskan, pihaknya mencatat penurunan itu cukup signifikan yakni sebesar 7,7 persen.
“Ada penurunan, hal ini berdampak juga pada penurunan pangsa pasar Perseroan dari 26,2 persen di Semester satu tahun 2019, menjadi 26,0 persen pada Semester Pertama 2020,” katanya, Senin (10/8/2020).
Hal itu berdampak pula pada pendapatan neto Perseroan. Menurutnya, sektor pendapatan ini menurun sebesar 11,6 persen dari Rp7 triliun di semester pertama tahun 2019, menjadi Rp6,2 triliun di semester pertama tahun 2020.
Ia juga menjelaskan, penyebab utama turunnya pendapatan ini karena adanya
penurunan volume yang di mana beban pokok pendapatan pada semester pertama 2020 turun sebesar 11,3.persen dari Rp4.8 miliar menjadi Rp4.2 miliar.
“Ditambah lagi dengan harga batu bara yang lebih rendah dan upaya efisiensi berkelanjutan pada biaya produksi seperti penggunaan batu bara, dengan nilai kalori lebih rendah dan peningkatan bahan bakar alternatif,” jelasnya.
Masih kata Marcos, laba bruto juga menurun sekitar 12,3 persen menjadi Rp1.87 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp2.14 miliar. Lalu marjin laba bruto menurun sekitar 30bps dari 30,7 persen menjadi 30,4 persen pada Semester Pertama 2020. Marjin EBITDA mengalami penurunan sebesar 140 bps dari 16,9 persen menjadi 15,5 persen.
“Demikian juga dengan margin laba usaha sekitar 240 bps dari 8,5 persen menjadi 6,1 persen pada semester Pertama 2020,” ucapnya.
Namun hal itu berbeda dengan pangsa pasar utama. Ia mengklaim jika sektor ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 45,1 persen menjadi 46,2 persen, khususnya di wilayah Jawa Barat secara keseluruhan.
“Untuk keseluruhan pulau Jawa, pangsa pasar kami meningkat dari 34,2 persen menjadi 34,8 persen. Dan Sumatera, dari 11,6 persen menjadi 12,5 persen,” (Andi).