Sunday, 24 November 2024
HomeBeritaPasien yang Isolasi Mandiri di Kota Bogor Harus Diawasi

Pasien yang Isolasi Mandiri di Kota Bogor Harus Diawasi

BOGOR DAILY- -Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengingatkan pasien positif Covid-19, yang menjalani isolasi mandiri di rumah, agar diawasi secara ketat dalam menerapkan protokol kesehatannya.

Hal itu agar sehingga menjadi sumber penularan baru.

“Pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri ini harus benar-benar diawasi, harus diam di rumah. Kalau mereka butuh bantuan, diberi bantuan,” katanya saat bertemu Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor Dedie A Rachim di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis, 6 Agustus 2020.

Menurut Tri, khusus di Kota Bogor, pada Senin lalu, ada 46 pasien positif Covid-19 dirawat di rumah sakit serta 40 pasien positif lainnya menjalani isolasi mandiri.

Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini menambahkan, selain pengawasan, GTPP COVID-19 dan Dinas Kesehatan Kota Bogor juga penting memberikan pemahaman terhadap pasien positif Covid-19 bagaimana menjalani isolasi mandiri di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Tri yang mencermati data penyebaran virus corona di Kota Bogor pada 10 Maret hingga 3 Agustus 2020, menyatakan kaget.

Pasalnya, penularan Covid-19 dari luar kota sangat tinggi dibandingkan faktor penularan Corona lainnya. Penularan Covid-19 dari luar Kota ada sebanyak 111 kasus.

“Dari data klaster luar kota, ternyata warga Kota Bogor yang keluar kota menggunakan kendaraan pribadi dan tertular Covid-19 ada 80 persen. Jadi, harus dievaluasi lagi, sebetulnya penularannya di mana,” katanya.

Epidemiolog ini juga menyarankan jika Pemerintah Kota Bogor menerapkan pembatasan sosial berskala besar praadaptasi kebiasaan baru (PSBB Pra-AKB), maka pasien positif Covid-19 yang saat ini ada 86 kasus, baik yang diisolasi mandiri di rumah maupun diisolasi di rumah sakit, harus diawasi dengan baik.

Sementara itu, Dedie A Rachim mengatakan Pemerintah Kota Bogor telah melakukan berbagai upaya secara intensif dan sistematis untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Bogor.

Namun, pergerakan warga Kota Bogor, termasuk aktivitas ke luar kota tidak bisa dibatasi sepenuhnya.

“Banyak warga Kota Bogor yang bekerja di Jakarta, sehingga harus pergi ke Jakarta dan pulang kembali ke Bogor setiap hari,” katanya.

Salah satu upaya pencegahannya, kata dia, Pemerintah Kota Bogor terus melakukan kampanye penerapan protokol kesehatan dan penggunaan masker secara intensif.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here