Friday, 26 April 2024
HomeBeritaPrihatin Akses Internet Susah, Rizal Ramli Minta Dana Pilkada Dialihkan untuk...

Prihatin Akses Internet Susah, Rizal Ramli Minta Dana Pilkada Dialihkan untuk Pengadaan HP Plus WiFi

Bogor Daily- Banyaknya pelajar di Papua yang terkena dampak Covid-19, mengundang keprihatinan dari tokoh pergerakan . Terlebih dengan adanya kebijakan pendidikan jarak jauh yang menuntut para siswa harus mengakses internet sementara tak sedikit dari mereka yang keterbatasan mendapatkan jaringan karena faktor ekonomi.

Menurut Rizal,masyarakat belum bisa menikmati sambungan internet maupun Wifi secara gratis.

Di satu sisi, anggaran Pilkada serentak tahun 2020 yang jumlahnya sangat fantastis hendak digelontorkan untuk hajatan politik yang tak memiliki banyak manfaatnya bagi rakyat di tengah pandemi Corona ini.

Karena itu, Gus Romli, sapaan di kalangan NU, mengingatkan agar anggaran Pilkada Serentak yang nyaris mencapai 20 Trilliun itu dapat dimanfaatkan untuk membantu para siswa yang mengalami kesulitan dalam pendidikan jarak jauh.

“Manfaatnya (Pilkada Serentak) nyaris tidak ada karena hanya meneruskan tradisi oligarki, KKN & politik uang,'' ujar Gus Romli melalui Twitternya, @RamliRizal di Jakarta, Kamis (13/8).

“Apalagi saat Corona, risiko kesehatan meningkat. Lebih baik  jika  20T itu dipakai utk beli 30 Juta HP, pasang wifi di 1 juta titik seluruh RI, pulsa gratis untuk anak tidak mampu. Ya nggak sih ??'' kata Menko Ekuin pada era Presiden Gus Dur itu.

“Sekali lagi, lebih baik Rp 20 T itu untuk beli 30 Juta HP, pasang wifi di 1 juta titik, pulsa gratis untuk anak tidak mampu. Ya?” tegas  Gus Romli.

Pilkada Serentak 2020 hingga kini masih menuai polemik. Mulai dari kekhawatiran hajatan ini akan berubah menjadi klaster baru virus corona hingga pemborosan anggaran yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk hal yang lebih penting.

Mantan Menko Kemaritiman itu menyatakan, pilkada saat ini hanya meneruskan trandisi oligarki dan KKN.

Peluang calon penantang atau di luar dinasti yang berkuasa memang cukup sulit dalam berlaga di masa pandemik. Belum lagi, bantuan-bantuan Corona berpeluang dijadikan alat untuk kampanye para petahana.

Di satu sisi, katanya, oligarki juga sudah tampak ketara. Yang paling ramai adalah pencalonan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo dan sang menantu, Bobby Nasution di Pilkada Medan.

Di Solo, Gibran bahkan berpotensi melawan kotak kosong karena semua kursi di DPRD mulai diborong. “Jadi hanya teruskan tradisi oligarki & KKN. ++resiko corona,” sambung .

Padahal, menurutnya, dana sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk menunjang pendidikan rakyat yang kurang mampu di tengah pandemi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here