BOGORDAILY – PSSI membantah akan menaturalisasi sejumlah pemain muda Brasil. Pengalaman pahit dari kasus Ezra Walian karena terganjal aturan FIFA menjadi alasannya.
Sejauh ini sudah ada lima pemain muda asal Brasil yang tersebar di Persija Jakarta, Arema FC, dan Madura United. Mereka adalah Thiago Apolina Pereira, Maike Henrique Irine De Lima, Hugo Guilherme Corre Grillo, Pedro Henrique Bartoli, dan Robert Junior Rodrigues Santos.
Tak ada satupun dari kelima pemain itu yang mempunyai darah keturunan Indonesia. Jadi, kelima pemain itu wajib dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia U-19 di Piala Dunia U-20 2021.
Permohonan pengajuan menjadi WNI diatur dalam UU No 12 Pasal 9 Tahun 2006. Adapun beberapa syarat di antaranya adalah; telah berusia 18 tahun, sudah tinggal lima tahun atau paling singkat 10 tahun tidak berturut-turut, bisa berbahasa Indonesia, hingga melepas kewarganegaraan lamanya.
Sedangkan perpindahan negara/Timnas juga diatur dalam Statuta FIFA terkait FIFA Eligibility Rules di pasal 7. Ada empat syarat di sana; Pemain lahir di negara bersangkutan, salah satu orang tua kandung pemain lahir di negara tersebut, kakek atau nenek sang pemain lahir di negara tersebut, dan pemain telah menetap di negara tersebut selama lima tahun, terhitung saat usianya mencapai 18 tahun.
Secara hukum negara dan aturan FIFA di atas, sulit rasanya buat kelima pemain tersebut menjadi WNI/membela Timnas Indonesia. Dengan alasan-alasan itu PSSI membantah kabar naturalisasi pemain-pemain Brasil.
Aturan FIFA di atas pernah menjegal Ezra Walian tampil di Kualifikasi Piala Asia U-23 2019. Sebabnya, karena Federasi Sepakbola Belanda (KNVB) mengirim memorandum ke AFC bahwa Ezra pernah tampil di Kualifikasi Piala Eropa U-17 2014 bersama Timnas Belanda U-17.
Dengan alasan itu, PSSI tak ingin mengulanginya dengan menaturalisasi lima pemain muda Brasil yang baru saja datang secara bersamaan ke Indonesia. Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong juga sebelumnya sudah mengaku lebih mengedepankan pemain keturunan, bukan naturalisasi.
“Kita punya pengalaman pahit, ada regulasi FIFA yang harus dipatuhi jadi tidak bisa sembarangan (naturalisasi). Tapi memang ada niat dari federasi membangun Timnas Indonesia sebaik mungkin tapi dengan cara yang benar,” kata Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri saat membantah isu naturalisasi.
“Contohnya, kasus Ezra Walian, PSSI kenapa tidak mengurus? Tak bisa diurus! Karena harus menunggu dua tahun. Jadi jangan disalahkan juga PSSI kenapa tidak urus Ezra, karena rules-nya memang begitu,” ujarnya menambahkan.
Ditambahkan Indra Sjafri, ras bukan jaminan menjadi andalan Timnas U-19 di Piala Dunia U-20 mendatang. Kualitas sang pemain sendiri yang akan menjadi penilaian.
“Yang masuk Timnas itu bukan yang hidungnya mancung, rambut coklat, bukan dia yang lokal. Yang jelas harus punya paspor Indonesia. Karena tanpa paspor Indonesia dia tidak akan bisa main di event AFC atau FIFA,” ucap Indra Sjafri.