Sunday, 5 May 2024
HomeBeritaSatu Pasien Positif di Kota Bogor Meninggal Dunia

Satu Pasien Positif di Kota Bogor Meninggal Dunia

BOGOR DAILY- Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bogor melaporkan ada 11 kasus baru terkonfirmasi positif dan satu meninggal.

Berdasarkan data Rabu (19/8/2020), sebagian besar atau 5 dari 11 orang yang positif Covid-19 itu adalah warga Kecamatan Bogor Barat yang memang dalam beberapa hari terakhir klaster keluarga di Kelurahan Semplak menjadi penyumbang angka kasus tertinggi di Kota Bogor.

“Hari ini ada penambahan kasus baru (terkonfirmasi positif) sebanyak 11 orang. Tidak ada penambahan kasus yang sembuh, yang ada masih dalam pengawasan malah bertambah jadi 11 orang dan berita dukanya ada 1 orang yang meninggal,” kata Juru Bicara Pemkot Bogor untuk Siaga Corona, Sri Nowo Retno, dalam keterangan pers tertulisnya, Kamis (20/8/2020).

Berdasarkan data monitoring harian Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, 11 kasus baru positif itu yakni lima orang dari Kecamatan Bogor Barat, seorang perempuan dari Kelurahan Semplak berusia 9 tahun, laki-laki (42) dari Cilendek Timur, laki-laki (22) dari Menteng, laki-laki (41) dari Loji, dan laki-laki (28) dari Bubulak.

Kemudian penyumbang kasus positif Covid-19 kedua terbanyak hari ini adalah Kecamatan Bogor Tengah sebanyak 4 orang yakni laki-laki usia 19 tahun dari Kelurahan Ciwaringin, laki-laki (45) dari Babakan Pasar, laki-laki (32) dari Babakan, dan perempuan (32), dari Babakan. Sisanya dua orang lagi masing-masing 1 orang dari Kecamatan Bogor Selatan dan Bogor Utara yakni perempuan (43) dari Kedung Halang dan laki-laki (70) dari Bondongan.

“Dengan demikian total kasus positif Covid-19 di Kota Bogor sebanyak 445 orang dengan rincian meninggal 26 orang, selesai atau sembuh 243 orang dan masih sakit atau positif aktif 176 orang,” kata Sri Nowo Retno.

Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melihat tren lonjakan kasus positif di wilayahnya sudah sangat mengkhawatirkan yaitu sudah terjadi penularan Covid-19 dengan kecenderungan transmisi lokal dengan klaster dominan keluarga dan permukiman.

Maka dari itu, pihaknya meminta seluruh aparatur pemerintahannya di tingkat camat dan lurah untuk memperketat kegiatan yang mengundang kerumunan walaupun hanya sebentar.

“Ini suasananya perang, unit lacak dan pantau bergerak cepat, saya betul-betul khawatir kalau masih biasa saja, tidak cepat Bogor bisa jadi zona merah,” tegas Bima.

Lebih lanjut, Bima Arya menerangkan, hal berbahaya saat ini yang harus segera diantisipasi adalah tingkat kesadaran masyarakat semakin menurun, tetapi kecepatan penularan Covid-19 semakin cepat.

“Masyarakat harus sadar, aparatur wilayah sampaikan pesan ke warga bahwa Kota Bogor belum aman dan jangan sampai pengawasan longgar,” jelasnya.

SUMBER: berita Satu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here