Friday, 17 May 2024
HomeBeritaUntuk Kemerdekaan Ekonomi RI PIP Dorong Literasi Digital Usaha Ultra Mikro

Untuk Kemerdekaan Ekonomi RI PIP Dorong Literasi Digital Usaha Ultra Mikro

BOGORDAILY – Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebagai Badan Layanan Umum (BLU) akan memberikan pelatihan literasi digital bagi usaha ultra mikro (UMi) supaya mampu menjangkau pasar yang lebih luas.

Ini salah satu strategi jangka pendek PIP untuk memperluas pasar usaha ultra mikro di Tanah Air terutama sejak pandemi Covid-19.

Ririn Kadariyah, Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah, menjelaskan dengan perubahan orientasi penjualan melalui dunia digital, merupakan salah satu bentuk adaptasi kebiasaan baru bagi usaha ultra mikro di Indonesia. Hal ini menjadi perhatian PIP karena bila pelaku usaha ultra mikro gagal beradaptasi dengan kondisi saat ini, kemampuan mereka untuk berkembang juga terhambat.

“Tidak dapat pungkiri bahwa banyak kendala yang dihadapi para pelaku usaha ultra mikro untuk memasarkan produk secara digital. Untuk itu, PIP memberikan program pelatihan dan pendampingan UMi Siap Online, yang merupakan upgrading metode pemasaran secara online bagi pelaku usaha UMI mulai dari Social Media Handling, Connecting to Marketplace, hingga Design Packing,” ujar Ririn dalam keterangan resminya, kemarin.

Berdasarkan data semester I tahun ini, PIP telah menyalurkan kredit ultra mikro Rp 7,03 triliun bagi 2.257.021 pengusaha ultra mikro di 464 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Penyaluran dilakukan oleh 46 linkage dan BUMN (PNM dan PT Pegadaian).

Dari jumlah tersebut, 54 persen penerima manfaat kredit UMi mengambil pinjaman Rp 2,5 juta dengan mayoritas (89 persen) tenor pinjamannya tujuh bulan hingga satu tahun. Sementara pelaku usaha mikro yang memanfaatkan UMi sebagian besar adalah perempuan (93 persen) dengan usia di atas usia 40 tahun (58 persen). Harapannya kredit UMi bisa menumbuhkan dan memperkuat kemandirian usaha di seluruh masyarakat di Indonesia.

Menurut Ririn, para pelaku usaha ultra mikro yang produktif dan jumlah besar di Indonesia merupakan ujung tombak bagi kemerdekaan ekonomi Indonesia di tengah ancaman resesi ekonomi. Pemerintah menargetkan kontribusi sektor ultra mikro terhadap PDB nasional sebesar 61 persen pada tahun ini. Untuk itu, perlu strategi edukasi sekaligus upaya nyata agar pelaku usaha UMi dapat terus menjaga produktivitas mereka dan mampu bertahan.

Strategi PIP Membantu Sektor UMKM

Pemerintah menyiapkan langkah bagi UMKM kala pandemi, yakni dalam jangka pendek;

(1) Penanganan pandemi Covid-19 secara cepat, tepat, dan tegas serta penerapan protokol kesehatan ketat dalam menjalankan aktivitas ekonomi.

(2) Penundaan pembayaran utang atau kredit untuk menjaga likuiditas keuangan UMKM dan Pemberian Bantuan Sosial.

(3) Kebijakan struktural di sektor keuangan dan fiskal, serta Pemberian insentif khusus untuk dapat bangkit kembali pasca-pandemi.

Solusi menengah hingga panjang meliputi (1) Mempersiapkan UMKM agar siap menghadapi era industri 4.0 dan pemanfaatan dan pendampingan UMKM dalam pemasaran digital melalui e-commerce dan media social serta platform digital lainnya.

(2) Memanfaatkan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (yang dimiliki perusahaan swasta dan badan usaha badan usaha milik negara) dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi pasca-pandemi

(3) Pemerintah bersama swasta berkomitmen untuk dapat menjaga dan mengembangkan eksosistem perekonomian yang mengikutsertakan UMKM di dalamnya.

“Dalam kondisi berat seperti sekarang, pendampingan mutlak diperlukan oleh para pelaku usaha UMi yang jumlahnya sangat besar. Mereka adalah ujung tombak kemerdekaan ekonomi. Kita bangga pada ultra mikro di Indonesia, karena pelaku usaha sektor ini terbukti ulet dan mudah beradaptasi. Untuk itulah, produktivitas mereka harus terjaga guna menggerakkan roda perekonomian,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here