Thursday, 28 March 2024
HomeKabupaten BogorWarga Ngeluh, Lewat Jembatan Gantung Desa Sukanegara Jonggol Kok Bayar. Duitnya buat...

Warga Ngeluh, Lewat Jembatan Gantung Desa Sukanegara Jonggol Kok Bayar. Duitnya buat Siapa?

BOGOR DAILY – Pungutan liar (Pungli) yang dilakukan sejumlah orang di Desa Sukanegara, kecamatan dikeluhkan warga, seakan dibiarkan oleh pemerintah setempat.

yang berada di Desa Sukanegara ini dibangun tahun 2018, oleh kementrian PUPR sebagai jembatan penghubung di desa Sukanegara. Panorama alam yang indah dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk merauk keuntungan.

Setiap hari libur, jembatan ini dipadati pengunjung, mulai dari didaerah hingga luar daerah.

Salah seorang penjaga jembatan yang tidak ingin menyebutkan namanya mengatakan setiap hari pengunjung bisa capai puluhan hingga ratusan orang.

“Kalau pendapatan sih lumayan pak, kalau libur sedikitnya Rp500 ribu perhari bisa sampai,”ungkapnya.

Setiap orang yang akan melewati tersebut dikenakan Tarif Rp2000 hingga Rp5000 rupiah, kemanakan aliran dana retribusi tersebut ?

Salah satunya dialami oleh ilham warga Cariu, pemandangan alam yang indah di Desa Sukanegara membuat dirinyan yang hendak ke Desa Sukamakmur berhenti sejenak untuk berfoto dijembatan tersebut, namun saat hendak masuk dirinya dimintai sejumlah uang oleh penjaga jembatan.

“Saya masuk jembatan dengan motor dipintai Rp.5000, katanya uang masuk jembatan,”katanya.

Menanggapi hal tersebut, Kades Sukanegara Ahmad Yani membantah keras, bahwa dana retribusi tidak ada yang masuk ke desa.

“Pemdes tidak tahu menahu tentang retribusi itu, untuk sepeserpun tidak ada dana retribusi masuk masuk ke Desa maupun keperangkat Desa,” ujar dia kepada Bogordaily.net

Dirinyapun berdalih sudah melakukan pelarangan ke sejumlah orang yang memanfaatkan Jambatan gantung untuk meraup keuntungan.

“Teguran sudah dilakukan oleh pemerintah Desa, pencabutan tulisan tarif masukpun sudah dilakukan oleh kami, lalu lalang dijembatan Gratis tidak ada bayar,” terangnya.

Kades mengatakan, sejumlah orang tersebut yang memintai retrebusi masuk bukan warganya.

“Mereka itu bukan warga Desa Sukanegara, nantinya seandainya dimintai kembali akan dilakukan teguran keras kepada penjaga Desa Sukanegara,”tutupnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here