Friday, 19 April 2024
HomeBeritaBulan Depan Pajak Mobil Baru Nol Persen

Bulan Depan Pajak Mobil Baru Nol Persen

BOGORDAILY -Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berharap usulan pajak mobil baru 0% sudah bisa diberlakukan bulan depan. Sebelumnya, usulan relaksasi berupa pemangkasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) ini sudah diajukan Kementerian Perindustrian ke Kementerian Keuangan.

Seperti disampaikan Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, saat ini pihak asosiasi masih dalam posisi menunggu hasil pembicaraan dari Kementerian Perindustrian dengan kementerian-kementerian terkait. Harapannya, ada kabar positif dari pertemuan tersebut.

“Kami berharap kalau bisa di kuartal keempat ini (diberlakukan). Harusnya sih September, tapi sekarang ini kan sudah pertengahan bulan, nanti kalau baru keluar akhir September harapannya ya Oktober, November, Desember, paling nggak (pajak mobil baru 0 persen) sudah jalan,” kata Nangoi, kepada detikOto melalui sambungan telepon, Kamis (17/9/2020).

Lanjut Nangoi, relaksasi pajak ini diharapkan bisa membantu stimulasi pembelian mobil baru oleh konsumen, khususnya di masa pandemi virus Corona (COVID-19) ini.

“Karena industri otomotif ini adalah industri yang banyak melibatkan industri lain. Mulai dari ribuan industri komponen, kemudian hampir 90% persen pembelian itu menggunakan financing company, dan masih ada insurance, sparepart, termasuk aftersales, itu adalah industri-industri yang terlibat. Sehingga kalau industri otomotif betul-betul ada masalah, maka dampaknya akan sangat luar biasa. Maka itu dibuatlah terobosan-terobosan baru, salah satu pembicaraannya adalah bagaimana agar pemerintah bisa memberikan relaksasi pajak,” ujar Nangoi.

“Jadi kami berpikir, setiap penjualan mobil itu kan harus bayar pajak, selisih dari harga off the road ke harga on the road kan merupakan pajak-pajak yang dipungut pemerintah. Nah ini yang kalau bisa misalnya pemerintah memberikan sedikit keringanan, sehingga harganya menjadi kompetitif, sehingga orang-orang mau membeli mobil lagi. Karena sebetulnya kemampuan membeli mobil itu masih ada, tapi problemnya adalah keinginan atau appertizer (perangsang) membeli mobil yang belum timbul. Mudah-mudahan dengan diberikan relaksasi ini, maka keinginan atau nafsu untuk membeli mobil itu timbul, sehingga bisa muter lagi ekonominya. Intinya ke sana,” jelas Nangoi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here