BOGOR DAILY – Wali Kota Bogor, Bima Arya memastikan konsep Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas atau PSBMK Bogor berjalan dengan baik di lapangan.
“Intinya kita ingin memastikan konsep PSBMK berjalan di lapangan, karena pendekatan kita itu mikro dan RW. Kita juga mengevaluasi sistem zonasi sekarang (zona merah) akan di rubah sistem kelurahan, itu kita evaluasi juga,” jelasnya.
Politisi Partai Amanat Nasiolan (PAN) ini meminta kepada para lurah dan camat agar bekerja secara maksimal selama dua minggu ke depan untuk menekan angka penyebaran covid-19.
“Saya minta semua selama dua minggu ini all out (seluruh tenaga) untuk gencarkan tiga hal, yaitu pembatasan aktivitas warga zona merah, penguatan edukasi dan pelaksanaan protokol kesehatan,” imbuhnya.
Pada PSBMK kali ini juga pihaknya akan melakukan pengetatan di jalur sistem satu arah (SSA) mulai dari Kebun Raya sampai kawasan Istana Bogor setiap weekened.
“Untuk Sabtu-Minggu (jalur SSA) di tutup, hari biasa boleh asal tidak berkerumun, kalau berkerumun kita akan bubarkan,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menjelaskan kedepan untuk sistem zona merah d Kelurahan tidak seperti ada satu orang di RW tersebut positif Covid-19, maka otomatis akan zona merah.
Melainkan kedepan akan dihitung dari persentase RT yang ada di RW tersebut.