BOGOR DAILY -Pelaksanaan umrah kembali tak hanya melihat kesiapan dari Arab Saudi, melainkan dari negara masing-masing. Termasuk Indonesia yang sedang memiliki kasus Corona yang tinggi.
Kini, Indonesia telah memiliki 218 ribu kasus Corona yang kian bertambah setiap harinya. Tentu hal ini pun menjadi pertimbangan bagi Arab Saudi ketika mengizinkan Indonesia kembali melaksanakan umrah.
“Kala semuanya sudah siap, kesiapannya di Indonesia apakah akan menjadi pertimbangan situasi negeri di negara, katakan menjadi pertimbangan Arab Saudi. Ya kita akan mendapat treatment yang sama,” kata Ketua Forum Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU), Artha Hanif, Senin (14/9/2020).
Memiliki grafik kasus Corona yang kian meningkat, Indonesia kini telah ditakuti oleh berbagai negara. Bahkan 50 negara telah menolak warga Indonesia untuk berkunjung.
“Karena kita tahu, 50 negara sudah nge-banned Indonesia. Sambil menunggu seharusnya pemerintah sekarang harus fokus menyiapkan Indonesia lebih baik lagi protokol, pelayanan kesehatannya,” kata Artha.
Untuk itu, hal ini harus menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia untuk bisa mencegah penularan virus Corona lebih baik lagi. Indonesia perlu image yang positif untuk bisa bangkit dan kembali diterima di berbagai negara.
“Jangan dianggap remeh, kita sudah sangat terpuruk, sehingga perlu image positif dari negara luar. Jangan sampai ketika dibuka Indonesia tidak kebagian. Pasti mereka mengurangi kuota dan mencegah orang-orang yang masuk ke Saudi dengan seleksi,” tutur Artha.
Jika melihat situasi saat ini, kemungkinan pelaksanaan ibadah umrah bagi warga Indonesia kemungkinan tak dilakukan dalam waktu dekat. Diperkirakan, paling cepat pelaksanaan umrah ini akan dilakukan awal tahun depan.
“Saya dapatkan gambaran bahwa dari pemilik hotel Arab Saudi dalam pertemuan zoom menyampaikan kepada bahwa paling cepat tahun depan Januari 2020,” pungkasnya.