BOGORDAILY – Meski tengah berada di masa pandemi, namun sejumlah musisi tetap produktif mengeluarkan karya baru. Di bulan ini, ada beberapa album yang dirilis oleh sejumlah musisi yang datang dari berbagai generasi dan genre musik.
Penasaran apa saja? detikcom merangkumnya di sini.
Identitas – Kotak
 |
Grup musik Kotak mengeluarkan album ketujuhnya dengan judul Identitas. Album itu sekaligus menandai 16 tahun mereka berkarya di industri musik.
Menurut siaran pers yang diterima detikcom, proses penggarapan Identitas menjadi kali pertama bagi Kotak mengerjakan semuanya sendiri tanpa melibatkan produser.
Proses rekaman dari lagu-lagu dalam album Identitas dilakukan oleh band beranggotakan Cella (gitaris), Chua (bassis) dan Tantri (vokalis) di Yogyakarta.
Bersamaan dengan keluarnya Identitas, Kotak sekaligus merilis single baru dengan judul Di Atas Cinta yang ditulis oleh Tantri. Lagu itu berkisah mengenai perasaan dan hubungan antar anak dan orang tua.
Loyalis – The Changcuters
 |
The Changcuters mengeluarkan Loyalis yang menutup album trilogi yang dimulai dari Visualis (2013) dan Binauralis (2016).
Bila Visualis berbicara mengenai penglihatan dan Binauralis bicara mengenai pendengaran, kali ini, dalam Loyalis, The Changcuters berbicara mengenai hati dan jiwa.
“Loyalis bercerita tentang dualitas manusia sebagai makhluk raga dan mahluk jiwa. Materinya merupakan lanjutan dari dua album pendahulunya (Visualis dan Binauralis),” ungkap The Changcuters melalui siaran pers.
“Melalui penglihatan dan pendengaran manusia mulai belajar, berpikir dan akhirnya akan bermuara ke dalam hati dan perasaan. Ekspresi tindakan sebagai eksterior manusia harus diselaraskan dengan introspeksi interiornya, karena manusia akan dinilai dari perilaku yang berlandaskan hati,” tambah mereka.
Dari album itu, terdapat tiga lagu yang telah menjadi single, yakni Hantu, Cari Rasa dan Satu.
Sleepless Nights – Indra Lesmana
 |
Indra Lesmana mengeluarkan album solo berjudul Sleepless Nights yang menjadi album solo ke-27 dari musisi kelahiran 28 Maret 1966 itu.
Album itu berisikan delapan lagu jazz dengan sentuhan lo-fi. Aransemen dari lagu yang terdapat di album itu dimainkan dan direkam oleh Indra Lesmana secara mandiri.
Instrumen yang digunakan oleh Indra Lesmana ketika mengerjakan album itu antara lain kibor, gitar, dan saksofon. Indra Lesmana juga sekaligus bernyanyi dan mengerjakan mixing serta mastering.
“Lagu-lagu yang terdapat dalam album ini adalah beberapa dari lagu jazz standards yang kerap saya dengarkan bersama orang tua sejak saya kecil hingga keluarga saya sekarang. Perjalanan karya-karya musik ini telah melintasi waktu dan menyentuh begitu banyak generasi,” ungkap dia dalam siaran pers.
“Untuk saya pribadi, memainkan kembali karya-karya ini sedianya menjadi salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan saya kepada para penciptanya,” sambung Indra.