Friday, 19 April 2024
HomeKabupaten BogorMasuk Musim Hujan, BMKG Peringatkan Tanah Labil di Kabupaten Bogor

Masuk Musim Hujan, BMKG Peringatkan Tanah Labil di Kabupaten Bogor

BOGOR DAILY – Memasuki musim penghujan, sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor mengalami bencana.

Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Bogor selama dua hari mengakibatkan tanah labil dan rawan longsor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, mencatat 39 bencana di wilayahnya akibat curah hujan ekstrem pada Senin (21/9) petang.

“Sampai pukul 11.30 WIB siang ini ada 39 bencana dari asesmen kami di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, Budi Pranowo, Selasa (22/9/2020).

Menurutnya, kejadian bencana alam itu terdiri dari tiga jenis peristiwa, yaitu 21 kejadian longsor, sembilan kejadian banjir, dan tujuh kejadian angin kencang. Puluhan bencana itu terjadi di 31 desa yang tersebar di 12 kecamatan.

Ia mengatakan kejadian banjir berkategori parah kemarin terjadi di Desa Cibunian Kecamatan Pamijahan akibat meluapnya Sungai Cianten yang terjadi sejak pukul 14.30 WIB hingga petang itu menghancurkan sebuah jembatan dan tambak ikan.

Sementara, kejadian longsor paling parah terjadi di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin. Materi longsor yang menutup akses jalan sekitar pukul 17.00 WIB itu sempat menimbun beberapa orang, tapi kini sudah berhasil dievakuasi.

Budi menyebutkan dari rentetan kejadian bencana tersebut tidak ditemukan korban jiwa. Adapun beberapa kejadian mengakibatkan beberapa rumah, jalan, dan jembatan mengalami kerusakan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Citeko, Cisarua, Kabupaten Bogor, mencatat curah hujan berkategori ekstrem di Kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor pada Senin.

“Hari ini curah hujan ekstrim di Kawasan Puncak melebihi kategori lebih dari 100 mm perhari,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Asep Firman Ilahi.

Menurutnya, berdasarkan pengukuran oleh BMKG pada hujan lebat yang terjadi sejak pukul 15.30 WIB hingga Senin malam tercatat curah hujan 110 mm dari pengukuran di Stasiun Meteorologi Citeko, dan 95 mm dari pengukuran Pos Polusi Udara Cibeureum, Cisarua.

Asep menyebutkan, curah hujan ekstrim ini kali pertama terjadi sepanjang kemarau tahun 2020.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here