Tuesday, 14 May 2024
HomeBeritaMenggelar Demo Frontal Jilid 2, Ini Tuntutan Driver Online se-Jatim

Menggelar Demo Frontal Jilid 2, Ini Tuntutan Driver Online se-Jatim

BOGORDAILY – Organisasi dan komunitas se-Jawa Timur akan melakukan aksi demontrasi turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi di Surabaya. Salah satu tuntutan ojol, yakni agar pihak aplikator tidak memotong hasil orderan sebesar 20 persen.

Tuntutan yang dimaksud adalah evaluasi potongan 20 persen dari aplikator tiap kali mitra driver mendapatkan orderan selama masa pandemi COVID-19. Selain itu ojol juga mempertanyakan pembagian bantuan sosial dari pemerintah yang tidak merata untuk .

“Kemudian zona merah yang masih berlaku untuk transportasi online di beberapa wilayah di Jawa Timur, dan pressing debt collector yang masih terjadi pada yang mengambil kredit di leasing selama masa pandemi tanpa ada keringanan kebijakan,” ujar Humas Frontal Jilid 2 Daniel Lukas Rorong dalam pesan yang diterima detikcom, Selasa (15/9/2020).

Daniel mengatakan para ojol juga meminta penertiban aplikator baru transportasi online yang tidak memiliki kantor di masing-masing wilayah, termasuk penentuan tarif yang dinilai terlalu merugikan mitra driver. Serta tempat pengaduan khusus bagi yang tergabung dalam Frontal terkait keluhan yang dialami.

Daniel mengatakan aksi demo ini diberi nama Frontal (Front Tolak Aplikator Nakal) Jilid 2. Para Ojol akan mengawali aksi dengan melakukan konvoi kendaraan roda empat dan roda dua. Titik kumpul dimulai dari frontage Ahmad Yani sisi barat di samping Cito sekitar pukul 07.00 WIB.

Rute yang akan dilewati dari Jalan Ahmad Yani hingga Gubernur Suryo. Sasaran para ojol yakni Kantor Dishub Jawa Timur, Kantor Diskominfo Jawa Timur, Kantor Polda Jawa Timur, Kantor KPPU Jawa Timur, Kantor DPRD Jawa Timur, Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Kantor Gojek di Jalan Ngagel, Kantor Grab di Jalan Pemuda (Depan WTC), dan berakhir di Gedung Negara Grahadi.

Aksi ini diikuti sekitar 1.000 dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang dan berbagai kota atau kabupaten di Jawa Timur.

Daniel yang juga Humas Perhimpunan Indonesia (PDOI) Jawa Timur ini juga meminta maaf buat para pengguna jalan jikalau merasa terganggu selama aksi berlangsung akibat kemacetan yang akan ditimbulkan dalam demo ini.

Termasuk buat para pemakai jasa transportasi online yang akan mengalami kesulitan saat memesan ojek online atau taksi online dan pemesanan makanan atau kirim barang pada tanggal 15 September.

“Ini berlaku tidak hanya di Surabaya, tapi juga di beberapa daerah di Jawa Timur,” ungkapnya.

Daniel juga menegaskan pada rekan-rekan  yang ikut demo untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, khususnya memakai masker selama mengikuti aksi. Serta membawa hand sanitizer.

Termasuk juga tertib berlalu lintas dan mengikuti arahan dari pihak kepolisian untuk pengaturan lalu lintas. “Semoga ada hasil yang memuaskan dan semua tuntutan kami dipenuhi,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here