Friday, 29 March 2024
HomeNasionalPembakaran dan Aksi Peludahan Al-Qur'an di Eropa Dikecam Sana Sini

Pembakaran dan Aksi Peludahan Al-Qur’an di Eropa Dikecam Sana Sini

BOGOR DAILY -Demonstasi anti-Islam di Swedia dan Norwegia yang berujung pelecehan terhadap Al-Qur’an banjir kecaman dari berbagai pihak, salah satunya pemerintah Indonesia. Aksi pelecehan Al-Qur’an dinilai tindakan provokatif dan melukai umat muslim dunia.

Sebelum pemerintah memberikan pernyataan, organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Indonesia mengecam aksi pembakaran dan peludahan terhadap Al-Qur’an di Swedia. Di samping itu, pemerintah Indonesia mengecam publikasi kembali karikatur Nabi Muhammad oleh tabloid Charlie Hebdo.

“Beberapa rangkaian tindakan atau aksi pembakaran dan perusakan Al-Qur’an di Swedia dan Denmark serta publikasi kembali kartun Nabi Muhammad oleh tabloid Charlie Hebdo. Indonesia mengecam keras semua tindakan ini,” ujar Menlu Retno Marsudi.

Retno mengatakan tindakan ini berpotensi menyebabkan perpecahan antar-umat beragama di dunia. Aksi pelecehan kitab suci ini juga dinilai bertentangan dengan nilai demokrasi.

“Tindakan ini merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab, provokatif, dan telah melukai ratusan juta umat Muslim di dunia,” ucapnya.

Duta Besar RI untuk Swedia dan Latvia 2015-2020, Bagas Hapsoro berbicara tentang pentingnya nilai kemajemukan. Hal ini disampaikan untuk menanggapi insiden pembakaran Al-Qur’an baru ini terjadi di Eropa.

Dubes Bagas menyampaikan pandangannya ini dalam Webinar berjudul ‘Global Peace: Quran Burning in Europe’ yang diselenggarakan oleh International Politics Forum. Selain Dubes Bagas, ada pula Rais Syuriah PBNU dan Staf Khusus Wakil Presiden RI Masykuri A dan Dubes RI untuk Norwegia dan Islandia Todung Mulya Lubis.

Bagas menjelaskan, sejak 2017 isu-isu imigrasi, ras, integrasi, kejahatan, agama, kesejahteraan sosial dan diskriminasi, sangat mengemuka di Swedia. Menurutnya, secara umum Swedia mencoba memerangi xenophobia dan kejahatan karena kebencian (hate crime) dengan membuat Study Center for Peace and Security including Reconciliation.

Dia mengatakan bahwa Indonesia dan Swedia memiliki visi yang sama dalam isu ini. Maka dari itu, dia bicara soal organisasi masyarakat di Indonesia yang bisa menjadi perekat kemajemukan.

“Insiden pembakaran Al-Quran dikecam oleh kedua negara, yaitu Swedia dan Indonesia. Di Indonesia sendiri, proyeksi Islam Indonesia yang Rahmatan-Lil Alamin telah lama dijalankan. Dalam hal ini, NU dan Muhammadiyah merupakan perekat kemajemukan dan harus dapat bekerja sama untuk menjadi aktor global dalam isu ini” ujar Dubes Bagas dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/9/2020).

Sementara itu, Dubes Todung menyampaikan bahwa Norwegia pernah menghadapi insiden sejenis. Ketika itu terjadi, dia langsung melakukan koordinasi dengan Islamic Council di Norwegia. Berdasarkan saran dari Islamic Council di Norwegia, insiden seperti ini menurutnya tidak perlu dibesar-besarkan dan overreacting.

“Ini hanya kelompok kecil yang mencari headline dalam media, namun Alhamdulilah tidak memancing reaksi dari masyarakat Norwegia disini” ujar Dubes Todung.

Sebelumnya, Eropa diwarnai dengan aksi pelecehan terhadap kitab suci umat Islam, Al-Quran. Di Swedia, ada aksi pembakaran Al-Quran yang didukung oleh tokoh ekstrim kanan Denmark Rasmus Paludan. Selanjutnya di Norwegia, ada aksi perobekan Al-Quran yang juga memicu kemarahan umat Islam dunia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here