Sunday, 29 September 2024
HomeBeritaJatah Vaksin di Kabupaten Bogor Sekitar 1 Juta Warga

Jatah Vaksin di Kabupaten Bogor Sekitar 1 Juta Warga

BOGOR DAILY- Tahun 2020 ini, jumlah penduduk Kabupaten Bogor menembus angka 6 juta jiwa. Pada saat sama, wilayah ini juga menjadi salah satu konsentrasi pencegahan covid-19 di dekat Jakarta, bersama Bekasi dan Depok. Dua hal ini menjadi dasar bagi penetapan untuk menjadikan kabupaten Bogor sebagai penerima jatah vaksin anti-virus corona terbanyak dari daerah lainnya di tingkat kabupaten atau kota. Ada1,2 juta vaksin disiapkan untuk wilayah ini.

“Kabupaten Bogor paling banyak (memperoleh vaksin.red), kita paling banyak jumlah penduduknya,” kata Bupati Bogor Ade Yasin di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/10).

Ade Yasin mengaku, kini pihaknya tengah melakukan pendataan. Namun, rincian pelaksanaan pemberian vaksin belum didapatkan.

Pemerintah menetapkan jatah masing-masing wilayah adalah 20% dari jumlah penduduk. Karena itu, Bupati Ade Yakin memperkirakan jatah vaksin akan meliputi 1,2 juta warga. Dia menjelaskan, ada beberapa kategori masyarakat yang menjadi prioritas pemberian vaksin dari China yang tiba di Indonesia pada November 2020. Prioritas utama tentu tenaga kesehatan.

Asal Vaksin
Di wilayah ini kini juga ditetapkan bahwa setiap acara resepsi pernikahan ataupun khitanan maksimal bisa dihadiri 150 orang. Lamanya kenduri juga dibatasi selama tiga jam. Dan, diatur pula bahwa yang hadir adalah dalam batas 30% dari kapasitas tempat penyelenggaraan.

Itu pun harus diatur waktu masuk dan keluar para tamu. Pembatasan ini ada dalam beleid Kepbup Nomor 443/458/Kpts/Per-UU/2020 tentang Perubahan Perpanjangan Keempat Pembatasan Sosial Berskala Besar Pra adaptasi Kebiasaan Baru (PSBB pra-AKB). Aturan ini berlaku sejak Senin (12/10) hingga 27 Oktober 2020 itu

Ada pun izin akan diberikan jika ada surat pernyataan kesanggupan memenuhi protokol kesehatan kepada satuan tugas covid-19 tingkat kecamatan.

Di Bekasi, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi juga mengungkapkan jumlah warga yang peroleh vaksin. Ada seperlima dari 2,4 juta warga Kota Bekasi akan menjadi target vaksinasi tahap pertama. Sebanyak 480 ribu warga Kota Bekasi akan diprioritaskan divaksinasi. Mereka adalah tenaga medis dan petugas pelayanan publik yang memang intensitasnya tinggi berhadapan dengan orang banyak.

Tetangga Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi mendapat alokasi vaksin untuk sekitar 720 ribu orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan bahwa pemerintah pusat sudah menyampaikan pemberitahuan mengenai rencana pelaksanaan vaksinasi pada November 2020.”Rencananya November mendatang kita akan terima bantuan vaksin pemerintah,” katanya, dikutip dari Antara.

Dia mengungkapkan, sebanyak 45 tenaga kesehatan sudah dikirimkan untuk mengikuti pelatihan teknis pengelolaan dan tata laksana vaksinasi yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat di Cipanas, Kabupaten Cianjur.

Di tingkat pusat. Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan saat ini ada enam lembaga penelitian dan perguruan tinggi di Indonesia yang melakukan pengembangan vaksin Merah Putih dengan berbagai platform.

“Di dalam catatan kami saat ini ada enam pengembang vaksin Merah Putih,” kata Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang dalam seminar daring bertajuk Vaksin Merah Putih: Tantangan dan Harapan, Jakarta, Rabu.

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga meneliti dan mengembangkan vaksin bertujuan sama.

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengembangkan vaksin Merah Putih dengan dua platform yakni sub-unit protein rekombinan dan inactivated virus. Sedang vaksin yang dibuat Eijkman dengan platform sub-unit protein rekombinan sudah mencapai kemajuan 55 persen dari skala laboratorium dan direncanakan untuk uji praklinik pada hewan di November 2020.

Sementara LIPI mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan fusi. Universitas Gadjah Mada mengembangkan vaksin dengan platform protein rekombinan. Dan, Universitas Indonesia mengembangkan vaksin dengan platform DNA, mRNA, dan virus-like-particles.

Pada saat sama, Institut Teknologi Bandung mengembangkan vaksin dengan platform adenovirus, dan Universitas Airlangga mengembangkan vaksin dengan dua platform yakni adenovirus dan adeno-associated virus (AAV).

Menteri Bambang menjelaskan, semua vanksi ini bibit vaksinnya yang dikembangkan oleh institusi di Indonesia, dan menggunakan isolat virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19 yang bertransmisi di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here