BOGOR DAILY – Selama empat tahun, Lurah Napihudin mengabdikan dirinya di Kelurahan Pasir Kuda, tiga tahun berjalan emak-emak Pasir Kuda bercocok tanam.
Bercocok tanam sayur-mayur sudah menjadi kegiatan rutin emak-emak di kelurahan Pasir Kuda yang berlokasi di RW 11.
Lahan seluas kurang lebih 500 meter milik warga setempat, dimanfaatkan sebagai lahan utama penanaman sayur-mayur seperti kangkung, pakcoy, dan beragam jenis sayur-sayuran.
Tidak hanya menanam, Napihudin pun membina emak-emak tersebut dengan binaan dari kedinasan dan sesekali membantu dikala waktu senggangnya.
“Saya tidak biarkan begitu saja, tapi saya juga bina dan sesekali saya ikut nyangkul di waktu senggang saya,” ujarnya.
Program ini berawal dari swadaya masyarakat, setelah beberapa lama, ada bantuan-bantuan dari dinas terkait untuk kebutuhan pertanian dan membuat saung untuk ibu-ibu berkumpul.
“Awalnya swadaya, terus ada bantuan dari pemerintah dan dibuatkan lah saung dan keperluan lainnya untuk di kebon,” ia melanjutkan.
Program ini masih berjalan hingga saat ini. Hasil dari yang ditanam diperuntukkan bagi ibu-ibu yang ikut andil dalam program ini, sisanya sering kali mereka jual ke tetangga setempat.
“Masih ada program-program yang akan dijalankan, namun tersendat oleh pandemi Covid-19,” ujarnya kepada Bogordaily.net. (Egi)