BOGOR DAILY – Pengggusuran PKL di Kota Bogor sempat jadi bahasan saat para pedagang bertemu dengan Jokowi di Istana Bogor, bertepatan dengan pemberian bantuan.
Saat itu mereka curhat, rencana penggusuran itu, apalagi dilaksanakan ditengah Pandemi, karena omset terus memburuk.
Alhasil, Pemkot Bogor tetap akan melakukan relokasi, rencananya awal November menjadi tenggat waktu bagi ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL Malabar) Kecamatan Bogor Tengah, untuk direlokasi.
Rencananya pihak Kecamatan Bogor Tengah menjadikan Taman Jalan Malabar atau dikenal sebagai Taman Tuyul sebagai sentra kuliner bagi para PKL tersebut.
”Sebanyak 103 PKL siap direlokasi ke Taman Jalan Malabar atau Taman Tuyul. Di sana kita jadikan sentra kuliner, jadi semua pedagang akan ada disitu nanti,” kata Camat Bogor Tengah, Abdul Wahid.
Namun, lokasi Taman Tuyul yang memiliki luas sekitar 8.500 meter persegi itu hanya mampu menampung sekitar 100 pedagang. Wahid menegaskan bahwa lokasi Taman Tuyul akan diprioritaskan untuk PKL yang berdomisili di Kota Bogor.
”Jadi, bukan tidak boleh berjualan, tapi kami memiliki skenario yang lebih baik untuk menjadikan Taman Tuyul sebagai sentra kuliner Malabar,” katanya.
Mantan camat Bogor Timur ini membeberkan, dalam rencana relokasi ini, selain mempercantik kawasan Jalan Malabar, juga untuk mengembalikan fungsi trotoar dan saluran drainase yang selama ini dijadikan lapak PKL.
Sebab, selama ini Jalan Malabar selalu banjir ketika memasuki musim penghujan yang diakibatkan tidak berjalannya sistem drainase di sepanjang Jalan Malabar. ”Selama ini banjir terus kan, makanya kita mau membenahi itu juga,” jelasnya.
Ia melanjutkan, rencana pembuatan sentra kuliner Malabar di Taman Tuyul bakal mendapat bantuan berupa CSR dari PT Mayora grup. Namun pembangunan sentra kuliner tersebut baru akan dilangsungkan awal 2021. Sehingga kurang lebih dua bulan, terhitung mulai November sampai Januari 2021, para pedagang akan berjualan dengan stan di Taman Tuyul.
”Iya, nantinya untuk pembangunan di Taman Tuyul akan menggunakan CSR PT Mayora, tapi dimulainya pada 2021. Jadi selama November sampai dimulai pembangunan, pedagang jualannya pakai stan dulu,” jelasnya.
Tak hanya itu, wacana relokasi pedagang Malabar ini sempat jadi bahan perbincangan beberapa hari terakhir. Bukan hanya di tataran pemkot, tapi juga sampai ke Istana Kepresidenan Bogor. Di mana saat ini Presiden Joko Widodo mengundang para pedagang ke istana.
”Pak sekarang ini kan sedang pandemi, sedangkan kan di sepanjang Malabar itu mau dibongkar awal November sekarang pak. Jadi gimana kalau lagi pandemi gini,” kata salah satu pedagang Malabar saat diundang ke Istana Bogor beberapa waktu lalu.
”Dibongkar? Itu dari pemerintah kota nanti saya tanyakan, dicatat Pak Menteri,” jawab Presiden Jokowi kepada salah satu menteri yang mendampinginya saat itu. (*)