BOGOR DAILY – Ragam cara dilakukan para pendemo untuk menolak UU Cipta Kerja. Salah satunya aksi yang satu ini.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kota Bogor menggelar aksi demo menolak UU Omnibus Law di depan Istana Bogor, Rabu (7/10). Dalam aksinya, para mahasiswa melakukan salat Ashar berjamaah di tengah jalanan.
Awalnya, massa melakukan konvoi menggunakan sepeda motor keliling Istana Bogor sekitar pukul 14.30 WIB. Lalu mereka berhenti di dekat pertigaan Jalan Jalak Harupat dan berjalan menuju pintu utama Istana Bogor.
Di tengah-tengah orasi, azan ashar berkumandang sekitar pukul 15.00 WIB. Massa kemudian berhenti berorasi dan memutuskan untuk menggelar salat ashar di jalanan.
Mereka berwudhu menggunakan air minum yang jumlahnya terbatas. Ada sekitar 4 shaf yang mengikuti salat ashar berjamaah. Usai salat berjamaah mereka kembali melanjutkan orasi.
Dalam orasinya, mereka menyatakan mosi tidak percaya kepada pemerintah dan DPR RI.
“Kami memandang pemerintah dan DPR RI lebih mengedepankan kepentingan politik daripada fokus kepada penanganan Covid-19. Karena pengesahan undang-undang ditengah pandemi sangat tidak tepat,” kata Sekkum HMI Kota Bogor, Sofwan saat berorasi.
Lanjutnya, undang-undang omnibus law ini akan melahirkan polemik dan memberikan dampak berkepanjangan. Untuk itu, HMI Kota Bogor sepakat menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja.
Demo kali ini sempat diwarnai aksi dorong-mendorong dengan anggota polisi yang berjaga. Meski hujan deras mengguyur, massa masih melakukan orasi di tengah jalan. (*)