BOGOR DAILY- Xiaomi mengaku tengah membangun fasilitas pabrik yang benar-benar otomatis sehingga tidak perlu ada karyawan manusia. Kapasitas produksi ponsel dari pabrik semacam itu menurut Xiaomi bisa mencapai 10 juta unit per tahun.
Lei Jun selaku pendiri dan CEO Xiaomi menyatakan bahwa saat ini, pabrik pintar Xiaomi sudah ada di Yizhuang dengan fasilitas seluas 18.600 meter persegi, namun kapasitas produksinya baru 1 juta unit ponsel per tahun. Tapi Lei tidak menyebut di mana lokasi pabrik pintar baru Xiaomi.
“Dengan China menghadapi kondisi bisnis internasional yang kompleks, manufaktur pintar adalah jalan ke depan bagi perusahaan. Dengan inovasi independen, Xiaomi berharap untuk mempopulerkan robot industrial dan menurunkan ongkos manufaktur sampai sepersepuluh dari saat ini,” cetus Lei.
Untuk memuluskan rencana itu, Xiaomi pun mendanai riset dan pengembangan teknologinya di berbagai perusahaan. “Kami menghabiskan 10 miliar yuan untuk riset dan pengembangan sejak permulaan tahun ini dan kami akan meningkatkannya dalam persentase tertentu,” papar dia.
Berbicara mengenai rencana di masa depan, Lei mengatakan penting bagi pihaknya untuk tetap mengembangkan bisnis di pasar domestik China. Akan tetapi di saat yang sama, Lei mengaku bakal terus agresif agar Xiaomi bisa berkibar di pasar luar negeri.
“Pada saat yang sama, Xiaomi akan terus meningkatkan jejaknya di pasar mancanegara. Kami berencana menjadi pemimpin di pasar Eropa dalam tiga atau empat tahun dan juga lebih banyak negara-negara maju di masa depan,” lanjut Lei yang dikutip detikINET dari China Daily.
Saat ini, ponsel Xiaomi dijual di 90 negara termasuk Indonesia. Pasar dari luar negeri menurut biro riset Canalys mencakup sekitar 45% dari seluruh pendapatan perusahaan yang didirikan oleh Lei Jun pada tahun 2010 ini.